Jenderal Tertinggi AS Bertemu Presiden China, Bahas Ancaman Korut

Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Joseph Dunford (kiri) bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing, Kamis (17/8).

Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengatakan Amerika Serikat dan Korea Selatan akan melanjutkan latihan militer gabungan minggu depan, menolak tekanan dari China dan Korea Utara agar menghentikan latihan tahunan tersebut.

Jenderal Marinir Joseph Dunford, ketua Gabungan Kepala Staf Militer Amerika, hari Kamis mengatakan di Beijing bahwa Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk mengurangi latihan militer dengan Korea Selatan, yang telah membuat marah Beijing dan Pyongyang.

“Sampai atau kecuali Korea Utara menunjukkan kesediaan untuk mundur dari jalur yang mereka tempuh sekarang, yang merupakan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik yang dapat mengancam Jepang, yang dapat mengancam Korea Selatan, dapat mengancam Amerika Serikat, dan terus terang saja, dapat mengancam China, maka saya tidak merekomendasikan dan belum pernah merekomendasikan agar kita mengurangi latihan militer,” katanya.

Latihan tahunan antara militer Amerika dan Korea Selatan, yang diberi nama Ulchi-Freedom Guardian, dimulai dengan apa yang oleh pejabat militer disebut “soft start” pada hari Rabu, dan bagian utama latihan dimulai pada hari Senin. Dunford mengakui solusi militer bagi ancaman nuklir Korea Utara akan “mengerikan,” tapi dia mengatakan bahwa “tak terbayangkan jika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diizinkan mengembangkan rudal balistik dengan hulu ledak nuklir yang dapat mengancam Amerika Serikat.”

Jenderal marinir itu mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah meminta para pemimpin militer untuk mengembangkan opsi militer yang kredibel dan dapat dilaksanakan. “Itulah yang sedang kami lakukan,” katanya. [lt]