Perwira militer tertinggi di Amerika berusaha meyakinkan China bahwa Amerika Serikat ingin menjadi "pengaruh stabilisasi" di wilayah Asia-Pasifik.
Ketua Gabungan Kepala Staf Militer Amerika Martin Dempsey menyampaikan hal itu Senin pada konferensi pers bersama mitranya di Beijing, Laksamana Fang Fenghui.
Jenderal Dempsey mengatakan militer AS berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih baik, lebih dalam dan lebih bertahan dengan China sementara pemerintahan Obama menggeser fokus strategis ke kawasan Asia-Pasifik dari Timur Tengah.
Menurut Demspey, Amerika Serikat mungkin tidak cukup menaruh perhatian ke kawasan Asia-Pasifik selama dekade terakhir, sementara tentara AS berperang di Irak dan Afghanistan. Katanya Washington sekarang "lebih terlibat" di kawasan itu untuk mencegah apa yang ia katakan "ketiadaan" aktivitas AS yang dapat menimbulkan destabilisasi.
Kepala Staf Tentara Pembebasan Rakyat China, Laksamana Fang Fenghui mengatakan militer China dan AS perlu memperdalam kerja sama dan menciptakan kemitraan baru.
Media pemerintah China telah mengungkapkan keprihatinan bahwa perpindahan poros keterlibatan ke dalam urusan Asia-Pasifik bisa membuat sekutu AS, seperti Jepang, lebih berani untuk mengambil sikap keras dalam perselisihan teritorial dengan Beijing.
Jenderal Dempsey mengatakan militer AS berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih baik, lebih dalam dan lebih bertahan dengan China sementara pemerintahan Obama menggeser fokus strategis ke kawasan Asia-Pasifik dari Timur Tengah.
Menurut Demspey, Amerika Serikat mungkin tidak cukup menaruh perhatian ke kawasan Asia-Pasifik selama dekade terakhir, sementara tentara AS berperang di Irak dan Afghanistan. Katanya Washington sekarang "lebih terlibat" di kawasan itu untuk mencegah apa yang ia katakan "ketiadaan" aktivitas AS yang dapat menimbulkan destabilisasi.
Kepala Staf Tentara Pembebasan Rakyat China, Laksamana Fang Fenghui mengatakan militer China dan AS perlu memperdalam kerja sama dan menciptakan kemitraan baru.
Media pemerintah China telah mengungkapkan keprihatinan bahwa perpindahan poros keterlibatan ke dalam urusan Asia-Pasifik bisa membuat sekutu AS, seperti Jepang, lebih berani untuk mengambil sikap keras dalam perselisihan teritorial dengan Beijing.