Ketika sebagian besar perhatian dunia dipusatkan pada upaya menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran yang macet dan menjaga ambisi nuklir negara Timur Tengah itu, seorang panglima tinggi Amerika Serikat (AS) memperingatkan ancaman yang terus meningkat di gudang rudal balistik Iran.
Jenderal Kenneth “Frank” McKenzie dari Komando Pusat Amerika mengatakan kepada para anggota Kongres AS bahwa Iran kini memiliki sekitar 3.000 rudal balistik, sebagian diantaranya bahkan mampu mencapai kota Tel Aviv di Israel.
BACA JUGA: Warga Irak Kecam Serangan Rudal Iran Terhadap Irbil“Tidak satu rudal pun dapat mencapai Eropa, tetapi selama lima hingga tujuh tahun terakhir ini (Iran) telah banyak menanamkan investasi dalam program rudal balistik mereka,” ujar McKenzie. Ia menambahka bahwa, “rudal mereka memiliki jangkauan yang jauh lebih luas dan akurasinya telah meningkat secara signifikan.”
Ia menggambarkan kemajuan program rudal Iran sebagai sesuatu yang “luar biasa.”
McKenzie lebih jauh memperingatkan bahwa Iran juga telah membuat kemajuan besar dalam mengembangkan pesawat nirawak jarak jauh yang semakin mampu, dan mengembangkan rudal jelajah serangan darat yang dirancang untuk mencapai target berbasis darat tetap atau bergerak yang telah ditentukan sebelumnya.
"The threat posed by #Iran is graver than ever" @CENTCOM%27s Gen Kenneth "Frank" McKenzie warns in his opening remarks"#Russia%27s invasion of #Ukraine moreover has violently demonstrated its willful disregard for int%27l norms just have we have seen thru Russia%27s actions in #Syria pic.twitter.com/upfk0A7Woi
— Jeff Seldin (@jseldin) March 15, 2022
Peringatan dari jenderal yang bertanggung jawab atas pasukan di Timur Tengah itu disampaikan hanya beberapa hari setelah puluhan rudal balistik Iran menghantam kota Irbil di bagian utara Irak, dekat kompleks konsulat Amerika. Serangan itu menghancurkan beberapa bangunan perumahan.
Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengklaim serangan itu, dengan mengatakan sasaran mereka adalah “pusat strategis” Israel, dan menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas beberapa serangan Israel terhadap personil Iran di Suriah.
Amerika menyalahkan Iran atas serangan itu, dan berjanji akan mendukung pemerintah Irak untuk meminta pertanggungjawaban Iran.
"A primary objective of our policy in the region is for #Iran not to possess a nuclear weapon" per @CENTCOM%27s Gen McKenzie"I think the best & most effective way to get to that position is thru a negotiated agreement, which I fully support..."
— Jeff Seldin (@jseldin) March 15, 2022
McKenzie menolak mengatakan apa tujuan Iran, tetapi mengatakan kepada anggota-anggota Kongres “kami tidak percaya serangan akhir pekan lalu itu, rudal balistik, benar-benar menarget kami."
McKenzie juga mengingatkan bahwa Iran masih tetap memandang Irak sebagai medan tempur utama bagi upaya-upayanya untuk mengusir Amerika dari Timur Tengah. [em/rs]