Jenderal Dunford Desak Pertahankan Militer AS di Afghanistan

  • Michael Bowman

Komandan pasukan internasional di Afghanistan, Jenderal Joseph Dunford memberikan kesaksian di depan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS (foto: dok).

Komandan pasukan internasional di Afghanistan mengatakan lebih baik bagi AS mempertahankan sejumlah tentara di negara itu, walaupun Afghanistan terus menunda menandatangani perjanjian keamanan.
Dalam sidang dengar keterangan dengan Jenderal Joseph Dunford, ada perbedaan tajam di antara para senator Amerika mengenai berlanjutnya keberadaan militer Amerika di Afghanistan.

Kurang dari sebulan setelah Presiden Barack Obama memerintahkan Pentagon bersiap menarik keluar pasukan Amerika sepenuhnya dari Afghanistan sebelum akhir tahun, pejabat yang bertugas melakukan hal itu mengatakan mundur total akan mengakibatkan banyak kerugian.

Dunford mengatakan, “Jika kita mundur pada akhir 2014, pasukan keamanan Afghanistan akan mulai terkikis, kondisi keamanan akan mulai memburuk dan saya pikir satu-satunya yang bisa diperdebatkan adalah berapa cepat kondisinya memburuk.”

Dunford menambahkan bahwa militan dan teroris Afghanistan akan menguat akibat penarikan mundur total pasukan Amerika dan mungkin mengancam Amerika lagi, artinya membuang begitu saja kemajuan yang telah dicapai koalisi dengan susah payah selama lebih satu dekade.

Pemerintahan Obama berpendapat mempertahankan sisa tentara hanya bisa dilakukan jika Afghanistan menandatangani perjanjian keamanan bilateral (BSA) dengan Amerika. Presiden Hamid Karzai menolaknya, tetapi banyak calon presiden yang akan menggantikan Karzai dalam pemilu akhir tahun ini mengatakan mereka akan menandatanganinya.

Jendral Dunford mengatakan Amerika bisa bersabar. “Jika ada presiden Afghanistan baru bulan Agustus, saya yakin kita akan bisa mempertahankan berbagai opsi militer Amerika tanpa ada kesulitan,” katanya.

Dunford memberikan keterangan dihadapan komisi angkatan bersenjata Senat Amerika, yang mengungkapkan banyak pendapat berbeda tentang manfaat yang telah dicapai dari perang terlama Amerika itu.

Senator Joe Manchin dari Partai Demokrat mengatakan upaya Amerika di Afghanistan “sama sekali tidak masuk akal” di negara bagian asalnya Virginia Barat.

“Apakah kita akan mengatakan kepada rakyat Amerika bahwa kita akan mempertahankan tentara di Afghanistan untuk waktu tidak terbatas? Jika kita telah gagal selama 10,12,13 tahun, kita tidak akan pernah berhasil,” ujar Manchin.

Ketua komisi itu, Carl Levin dari Partai Demokrat, mengatakan sebagian besar rakyat Amerika tidak menyadari berbagai pencapaian pasukan koalisi di Afghanistan yang akan sia-sia akibat penarikan mundur secara tiba-tiba.

“Dalam pertempuran musim panas lalu, pasukan Afghanistan menghalangi Taliban merebut pusat perkotaan atau distrik manapun. Lebih delapan juta anak Afghanistan kini bersekolah, delapan kali lebih banyak dari 2001. Kematian ibu hamil dan bayi telah turun secara drastis. Rakyat Afghanistan kini memiliki tingkat harapan hidup rata-rata 62 tahun, dibandingkan 45 tahun di bawah kekuasaan Taliban,” papar Levin.

Levin juga menyebut sebuah survei baru-baru ini yang mengatakan hanya sangat sedikit rakyat Afghanistan yang mau dipimpin Taliban lagi.