Jenderal Thailand yang membangkang dan bersekutu dengan demonstran Kaos Merah anti-pemerintah berada dalam keadaan gawat, setelah ditembak pada kepalanya ketika pasukan keamanan mengepung perkemahan demonstran di tengah kota Bangkok.
Jenderal Khattiya Sawasdiphol, yang lebih dikenal dengan nama Seh Daeng, kena tembak pada pelipisnya ketika sedang diwawancarai oleh wartawan harian New York Times. Dalam kekerasan yang menyusul, pasukan Thailand melepaskan tembakan terhadap sekelompok demonstran Kaos Merah, menewaskan satu orang dan melukai paling sedikit 8 lainnya.
Associated Press melaporkan hari Kamis bahwa seorang jurubicara pemerintah tidak mau menjawab pertanyaan apakah pasukan Thailand menembak Khattiya, dengan hanya mengatakan bahwa operasi itu berjalan sesuai dengan standard internasional dan undang-undang.
Seorang pemimpin pemrotes, Jatuporn Prompan, kemudian mengatakan kepada demonstran bahwa penembakan terhadap Seh Daeng tidak akan membuat orang takut menumpahkan darah mereka untuk demokrasi.
Wartawan VOA Daniel Schearf menyaksikan penembakan Khattiya, yang terjadi di dalam tempat rapat umum Kaos Merah yang dibarikade. Ia mengatakan penembakan itu tampaknya perbuatan seorang penembak ulung yang tersembunyi.
Jenderal Thailand yang membangkang dan bersekutu dengan demonstran Kaos Merah anti-pemerintah berada dalam keadaan gawat, setelah ditembak kepalanya ketika pasukan keamanan mengepung perkemahan demonstran di tengah kota Bangkok.
Jenderal Khattiya Sawasdiphol, yang lebih dikenal dengan nama Seh Daeng, kena tembak pada pelipisnya ketika sedang diwawancarai oleh wartawan harian New York Times. Dalam kekerasan yang menyusul, pasukan Thailand melepaskan tembakan terhadap sekelompok demonstran Kaos Merah, menewaskan satu orang dan melukai paling sedikit 8 lainnya.
Associated Press melaporkan hari Kamis bahwa seorang jurubicara pemerintah tidak mau menjawab pertanyaan apakah pasukan Thailand menembak Khattiya, dengan hanya mengatakan bahwa operasi itu berjalan sesuai dengan standard internasional dan undang-undang.
Seorang pemimpin pemrotes, Jatuporn Prompan, kemudian mengatakan kepada demonstran bahwa penembakan terhadap She Daeng tidak akan membuat orang takut menumpahkan darah mereka untuk demokrasi.
Wartawan VOA Daniel Schearf menyaksikan penembakan Khattiya, yang terjadi di dalam tempat rapat umum Kaos Merah yang dibarikade. Ia mengatakan penembakan itu tampaknya perbuatan seorang penembak ulung yang tersembunyi.