Suratkabar terkemuka Jepang melaporkan sedang berlangsung pembicaraan pemerintah di Tokyo membahas diakhirinya program Jepang yang kontroversial, perburuan paus Antartika.
Hari Minggu, koran Yomiuri melaporkan pembicaraan itu dipicu konfrontasi baru-baru ini di laut lepas antara kapal penangkap paus Jepang dan aktivis anti-perburuan paus. Armada kapal kecil milik Sea Shepherd Conservation Society berusaha memblokir Jepang berburu paus di Antartika.
Konfrontasi berulang di Antartika dalam seminggu ini membuat Jepang hari Jumat mengumumkan pembatalan kelanjutan perburuan tahunan paus Antartika.
Pemerintah menyalahkan apa yang disebut pelecehan berkesinambungan oleh Sea Shepherd, organisasi berbasis di Amerika, yang didanai swasta.
Menurut Yomiuri, pejabat Jepang mengakui armada penangkap paus mereka tidak mampu mengalahkan kecepatan kapal Sea Shepherd, sehingga mereka rentan terhadap manuver pelecehan oleh pecinta lingkungan itu.
Rekaman video menunjukkan kapal cepat Sea Shepherd menghujani kapal penangkap paus dengan spidol, sinyal darurat dan sinar laser, sedangkan kapal yang lebih besar mencoba melumpuhkan baling-baling penangkap paus dengan rantai jangkar apung.