Jepang akan Mulai Uji Pembuangan Puing-puing Fukusihima

Seorang karywan Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) sedang menjalankan alat pengecek radiasi di salah satu reaktor PLTN Fukushima, di Futaba, Jepang, 3 Maret 2022. (Foto: Hiro Komae/AP Photo)

Operator pembangkit Listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima di Jepang mengatakan, Kamis (5/9), bahwa pihaknya akan memulai percobaan pembuangan puing-puing yang mengandung radioaktif tinggi setelah upaya sebelumnya ditunda.

Tiga belas tahun setelah gempa bumi dan tsunami menerjang Fukushima-Daichi, sekitar 880 ton bahan-bahan yang sangat berbahaya masih tersimpan di dalam pembangkit itu. Insiden di PLTN Fukushuma adalah salah satu kecelakaan nuklir paling buruk di dunia.

Akhir bulan lalu, Tokyo Electric Power Company (Tepco) menghentikan prosedur pembuangan setelah masalah teknis yang melibatkan pemasangan sejumlah peralatan.

“Kami membutuhkan beberapa hari untuk memulai [pembuangan puing-puing]…dan kami bisa memulai pekan depan jika semuanya berjalan sesuai jadwal,” kata juru bicara Tepco kepada para wartawan.

BACA JUGA: Pakar Jepang dan China Bahas Kekhawatiran Terkait Pembuangan Air Limbah Radioaktif yang Diolah 

Tiga dari enam reaktor Fukushima-Daiichi sedang beroperasi ketika tsunami melanda pada 11 Maret 2011. Bencana alam itu menghancurkan sistem pendingin dan menyebabkan kehancuran yang menjadi bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl.

Di tiga unit pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, bahan bakar dan material lainnya meleleh dan kemudian memadat menjadi “puing-puing bahan bakar” yang dengan kandungan radioaktif yang sangat tinggi.

Operasi baru ini bertujuan untuk mengambil sampel puing-puing dan mempelajarinya untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Tepco mengerahkan dua drone mini dan "robot berbentuk ular" untuk masuk ke dalam bangunan pembangkit pada Februari, sebagai bagian dari persiapan pemindahan.

BACA JUGA: Jepang Peringati 13 Tahun Gempa dan Tsunami Maut 2011

Puing-puing tersebut memiliki tingkat radiasi yang sangat tinggi sehingga Tepco harus mengembangkan robot khusus yang dapat berfungsi di dalamnya.

Tahun lalu, Tepco mulai melepaskan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak ke Samudera Pasifik. Volume limbah air yang dibuang setara dengan air untuk memenuhi 540 kolam renang ukuran Olimpiade.

Namun menghilangkan puing-puing telah lama dianggap sebagai tantangan paling menakutkan dalam proyek yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk menonaktifkan pembangkit listrik tersebut. [ft/rs]