Topan Talas yang mengakibatkan puluhan orang di Jepang hilang menjadi agenda krisis pertama PM Yoshihiko Noda.
Para pekerja SAR Jepang hari Senin menggali dibalik lumpur dan reruntuhan, mencari puluhan orang yang masih hilang setelah topan Talas menghantam kawasan pantai barat negara itu.
Media Jepang melaporkan 27 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya hilang akibat banjir dan tanah longsor yang menyusul badai itu, yang merupakan badai paling fatal di Jepang dalam tujuh tahun. Ribuan orang lainnya terisolasi akibat banjir, yang menghanyutkan jalan dan jembatan.
Badai yang terjadi hari Sabtu itu adalah krisis pertama yang menghadang perdana menteri baru Jepang, Yoshihiko Noda.
Ia berbicara hari Senin kepada wartawan bahwa pemerintahnya akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan korban dan menemukan yang hilang.