Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang hari Senin untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus, membuat mata uang Yen turun tajam terhadap dolar Amerika dan Euro.
Menteri Keuangan Juni Azumi mengatakan bahwa ia memberi perintah untuk mulai menjual Yen pada perdagangan pagi hari setelah dolar Amerika merosot ke 75,32, yen, titik terendah sejak Perang Dunia II. Pada pertengahan hari dolar Amerika diperdagangkan di atas 79 yen dan Euro juga memperlihatkan kenaikan yang sama.
Juni Azumi mengatakan intervensi itu sepihak dan akan berlanjut sampai Jepang puas dengan hasilnya.
Pemerintah Jepang khawatir bahwa Yen yang kuat akan merugikan sektor ekspor penting Jepang dan bisa memperlambat upaya pemulihan Jepang dari bencana gempa bumi dan tsunami bulan Maret lalu.