Target lama dianggap tidak realistis karena setelah kecelakaan PLTN Fukushima, Jepang terpaksa kembali ke sumber energi bahan bakar fosil.
Jepang telah menurunkan dengan drastis target emisi gas penyebab kenaikan suhu global, setelah kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima memaksa negara itu kembali ke sumber energi bahan bakar fosil.
Sekretaris Kabinet Yoshihiba Suga mengatakan kepada para wartawan Jumat (15/11) bahwa target baru untuk 2020 adalah menurunkan 3,8 persen emisi dari tingkat pada 2005. Komitmen sebelumnya adalah pengurangan emisi 25 persen dari tingkat pada 1990. Target baru ini merupakan peningkatan 3 persen atas emisi pada 1990.
Suga mengatakan sasaran lama, yang ditetapkan pada 2009 oleh pemerintah kiri moderat, tidak realistis.
Semua pembangkit nuklir Jepang tidak beroperasi untuk pemeriksaan keselamatan, setelah gempa bumi dan tsunami Maret 2011 mengakibatkan reaktor di Fukushima meleleh dan menimbulkan ketida percayaan yang meluas terhadap teknologi nuklir.
Sekretaris Kabinet Yoshihiba Suga mengatakan kepada para wartawan Jumat (15/11) bahwa target baru untuk 2020 adalah menurunkan 3,8 persen emisi dari tingkat pada 2005. Komitmen sebelumnya adalah pengurangan emisi 25 persen dari tingkat pada 1990. Target baru ini merupakan peningkatan 3 persen atas emisi pada 1990.
Suga mengatakan sasaran lama, yang ditetapkan pada 2009 oleh pemerintah kiri moderat, tidak realistis.
Semua pembangkit nuklir Jepang tidak beroperasi untuk pemeriksaan keselamatan, setelah gempa bumi dan tsunami Maret 2011 mengakibatkan reaktor di Fukushima meleleh dan menimbulkan ketida percayaan yang meluas terhadap teknologi nuklir.