Menteri Luar Negeri Jepang dan Selandia Baru, pada Senin (27/2), sepakat untuk mempercepat pembicaraan tentang pakta berbagi intelijen. Kedua negara kepulauan itu berjanji akan memperkuat hubungan keamanan dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik di tengah keprihatinan bersama atas China yang kini tampak semakin asertif.
Dalam pembicaraan mereka di Tokyo, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta dan mitranya dari Jepang Yoshimasa Hayashi juga sepakat untuk berkolaborasi dalam isu-isu prioritas bagi negara-negara Kepulauan Pasifik seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan infrastruktur.
Kedua negara berjanji akan memastikan bahwa kawasan Kepulauan Pasifik, di mana pengaruh China berkembang pesat, tetap stabil dan makmur serta bebas dari campur tangan dan paksaan asing, dan bahwa "hak, kebebasan, dan kedaulatan semua negara terlepas dari ukuran atau kekuasaan dilindungi,” menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.
Hayashi mengatakan Jepang, di bawah Strategi Keamanan Nasionalnya yang baru, memperkuat kerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama untuk mempertahankan dan memperluas tatanan internasional yang "bebas dan terbuka", dan bahwa kerja sama dengan Selandia Baru sangatlah penting.
Hayashi mengatakan dia dan Mahuta setuju untuk “mempercepat kesimpulan awal dari perjanjian keamanan informasi, yang akan menjadi dasar kerja sama keamanan dan pertahanan antara kedua negara.” [ka/rs]