Regulator nuklir Jepang telah memberikan persetujuan akhir untuk mengoperasikan kembali dua reaktor yang dinonaktifkan setelah terjadi krisis nuklir Fukushima tiga tahun lalu.
Otorita Regulasi Nuklir Jepang mengatakan hari Rabu (10/9) bahwa pembangkit listrik Sendai di Jepang barat daya itu bisa dibuka kembali, meskipun persetujuan pemerintah daerah masih diperlukan.
Beberapa aktivis mengatakan pembangkit listrik itu tidak aman karena ada gunung berapi di dekatnya, meskipun regulator telah mengatakan bahaya dari gunung tersebut minimal.
Ini akan menjadi yang pertama pembangkit nuklir Jepang dijalankan kembali di bawah standar yang ketat setelah bencana gempa dan tsunami tahun 2011.
Jepang mematikan reaktor nuklirnya untuk diperbaiki setelah kecelakaan Fukushima melumpuhkan pembangkit itu dan daerah sekitarnya terpapar radiasi. Sejak itu, warga Jepang telah menghadapi harga energi yang lebih tinggi karena Jepang mengalihkan ketergantungannya ke bahan bakar fosil.
Tapi oposisi terhadap energi nuklir di Jepang tetap kuat, dengan terjadinya demonstrasi berulang-kali di depan kantor Perdana Menteri Shinzo Abe, yang sedang mengupayakan agar pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang itu berjalan kembali.
Energi nuklir pernah memasok lebih dari seperempat kebutuhan listrik Jepang yang kurang sumberdaya itu.
Otorita Regulasi Nuklir Jepang mengatakan hari Rabu (10/9) bahwa pembangkit listrik Sendai di Jepang barat daya itu bisa dibuka kembali, meskipun persetujuan pemerintah daerah masih diperlukan.