Jerman akan Akhiri Tes Wajib Covid-19 bagi Pelancong

Seorang petugas melakukan tes Covid-19 di Pusat Layanan Hochfelln di dekat kota Bergen, Jerman, 30 July 2020. (REUTERS/Michael Dalder).

Kementerian Kesehatan Jerman, Rabu (26/8) mengumumkan negara itu akan mengakhiri tes wajib virus corona bagi mereka yang kembali dari daerah-daerah berisiko di luar negeri dan memusatkan strategi pengetesannya pada orang-orang dengan gejala atau kemungkinan terpapar Covid-19.

Pada konferensi pers hari Rabu di Berlin (26/8), Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan dalam beberapa pekan ini, musim puncak liburan, sewaktu banyak warga bepergian keluar negeri, Jerman melipatgandakan tesnya menjadi 900 ribu per minggu di bandara, stasiun kereta dan tempat-tempat istirahat di tepi jalan.

Dengan langkah baru ini, mereka yang kembali ke Jerman harus menjalani karantina, bukannya tes wajib.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn. (Foto: dok).

Spahn mengatakan kepada wartawan karena musim liburan berakhir dan orang semakin sedikit melakukan perjalanan, risiko penularan akan turun lagi. Ia mengatakan pemerintah akan mulai mengetes orang-orang dengan gejala dan yang berhubungan dengan pasien Covid-19 setelah berakhirnya musim liburan pada bulan September.

Tes gratis itu dimulai pada minggu pertama bulan Agustus lalu setelah kasus-kasus baru virus corona melampaui ambang 1.000 per hari untuk pertama kalinya sejak Mei, yang memicu kekhawatiran akan terulangnya PSBB.

Sejumlah profesional di bidang kesehatan merasa tes itu tidak efektif untuk sejumlah orang, yang dites negatif di bandara, namun menunjukkan hasil tes positif beberapa hari kemudian. Selain itu juga terjadi kekurangan staf dan peralatan.

Keputusan lain terkait strategi tes diperkirakan akan dikemukakan setelah Kanselir Angela Merkel bertemu dengan para gubernur negara itu hari Kamis (26/8). [uh/ab]