Jerman pada Rabu (15/12) mengusir dua diplomat Rusia sehubungan dengan kasus pembunuhan terhadap seorang warga negara Jerman asal Chechnya di Berlin pada 2019. Menurut pengadilan Jerman pembunuhan tersebut terjadi atas perintah pihak Rusia.
Dalam insiden yang menyita banyak perhatian itu, Zelimkhan “Tornike” Khangoshvili ditembak di sebuah taman di Berlin.
Pada Rabu (15/12), sebuah pengadilan Jerman memutuskan Vadim Krasikov, yang berkewarganegaraan Rusia, bersalah dalam pembunuhan itu dan menjatuhkan hukuman seumur hidup. Krasikov mengatakan ia bekerja untuk penguasa Rusia yang telah memberi dirinya identitas palsu dan modal lainnya.
BACA JUGA: Putin Ingin Pembicaraan 'Segera' dengan NATO Terkait Keamanan RusiaMenteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memanggil Duta Besar Rusia di Jerman guna membahas kasus itu, serta mengusir kedua diplomat itu. Baerbock menyebut pembunuhan itu “sebuah pelanggaran serius terhadap hukum dan kedaulatan Republik Federal Jerman.”
Pada 2004, Khangoshvili terlibat dalam serangan ke sebuah stasiun polisi Rusia yang menyebabkan polisi dan warga sipil tewas.
“Tidak ada keraguan Khangoshvili bertanggung jawab untuk kematian orang-orang itu,” kata hakim Olaf Arnoldi. Ia menambakan bahwa penguasa Rusia ingin “membalas dendam” atas serangan itu.
“Khangoshvili sudah mengakhiri perjuangan melawan Rusia bertahun-tahun sebelumnya. Dia tidak memegang senjata sejak 2008,” kata Arnoldi. “Ini bukan tindakan bela diri oleh Rusia. Ini adalah tindakan terorisme yang dilakukan oleh negara.”
BACA JUGA: Pengadilan Rusia Diminta Tak Bubarkan Kelompok HAM MemorialPada Desember 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Khangoshvili seorang teroris dan pembunuh.
Ketika tinggal di Georgia pada 2015, Khangoshvili selamat dari usaha pembunuhan. Dia kemudian pindah ke Ukraina dan selanjutnya ke Berlin.
Dubes Rusia di Berlin membantah keterlibatan Rusia dalam pembunuhan Khangoshvili. [jm/lt]