Penyanyi pemenang piala Grammy, John Legend, mengumumkan inisiatif yang akan berlangsung selama beberapa tahun, FREE AMERICA, pada hari Senin (13/4). Ia akan mengunjungi dan tampil di penjara pada hari Kamis (16/4) di Austin, Texas, di mana ia akan ikut dalam konferensi pers bersama dewan legislatif negara bagian tersebut untuk mendiskusikan sistem peradilan pidana Texas.
"Kita punya masalah khusus dengan penahanan di negara ini," kata Legend dalam sebuah wawancara. "Sistem ini merusak keluarga, merusak komunitas dan kita negara dengan jumlah tahanan terbanyak di dunia, dan kalau kita lihat lebih dalam lagi alasan kenapa kita bisa ada di titik ini, kita sebagai masyarakat membuat beberapa pilihan politis, legislatif dan budaya, untuk mengatasi kemiskinan, penyakit mental dengan cara khusus yang biasanya melibatkan penahanan."
Legend, 36, juga akan mengunjungi penjara negara bagian California dan menjadi tuan rumah untuk acara peradilan pidana dengan Politico di Washington, D.C., akhir bulan ini. Kampanye ini juga termasuk bantuan dari artis-artis lain, yang akan diumumkan, dan organisasi yang berkomitmen untuk menghentikan penahanan massal.
"Saya hanya mencoba untuk menciptakan kesadaran terhadap masalah ini dan mencoba untuk membuat perubahan nyata dalam bidang legislatif," ujarnya. "Dan kami bukan satu-satunya. Ada senator yang juga memperhatikan masalah ini, seperti Rand Paul dan Cory Booker, dan juga ada lembaga nirlaba yang juga memperhatikan masalah ini, dan saya hanya ini menambahkan suara saya pada upaya-upaya yang mereka lakukan.''
Pidato Legend di acara penghargaan Academy Awards tahun ini menyentuh hati ketika ia berbicara tentang penahanan. Ia memenangkan Oscar untuk kategori lagu terbaik dengan rapper Common untuk lagu "Glory'' dari film "Selma.''
Penyanyi tersebut mengatakan kemenangan awal kampanyenya adalah disetujuinya Proposition 47 di California pada bulan November, yang menyebutkan bahwa pelaku pengutilan, pemalsuan, penipuan, pencurian kecil-kecilan dan kepemilikan obat-obatan dalam jumlah kecil, termasuk kokain, heroin dan metamfetam, sebagai pelanggaran ringan dan bukan tindak pidana berat.
"Begitu Anda melihat label pidana berat pada namamu, sulit untuk berbuat apa-apa," kata Legend. "Mengategorikan pelanggaran di atas sebagai pelanggaran ringan sangat mempengaruhi hidup banyak orang dan kami berharap bisa meluncurkan inisiatif seperti itu di seluruh negara ini."