PM Inggris Boris Johnson menyerukan kepada Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk tidak merundingkan lagi kesepakatan Brexit dan bersumpah akan keluar dari blok 28 negara itu tanpa kesepakatan baru jika perlu.
Dalam pidato pertamanya sejak menjabat perdana menteri, Kamis (25/7), di hadapan parlemen, Johnson mengatakan, kesepakatan Brexit yang dirundingkan pendahulunya, Theresa May, tidak bisa diterima karena mengabaikan keindependenan ekonomi dan pemerintah Inggris.
Johnson bersikeras menyatakan ia menginginkan kesepakatan baru, namun sesumbar bahwa Inggris siap meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
“Saya berharap Uni Eropa sama siapnya, dan mereka akan mempertimbangkan kembali penolakan mereka untuk melakukan perubahan terhadap kesepakatan keluarnya Inggris,” katanya. “Jika mereka tidak, kita tentu saja akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.”
BACA JUGA: Boris Johnson Resmi Menjadi Perdana Menteri InggrisMantan walikota London yang populis ini, dalam kampanyenya berjanji untuk menarik Inggris keluar dari Uni Eropa sesuai tengat waktu 31 Oktober, dengan atau tanpa kesepakatan. Banyak anggota parlemen menentang Brexit tanpa kesepakatan dengan alasan bahwa langkah itu bisa menimbulkan kekacauan ekonomi.
Seruan Johnson agar Uni Eropa mengevaluasi kembali kesepakatan itu kemungkinan tidak mudah terwujud mengingat sebagian besar warga Eropa, termasuk anggota parlemen, sedang berlibur pada bulan Agustus. Uni Eropa sendiri bersikeras menentang perundingan kembali ketentuan-ketentuan terkait hengkangnya Inggris. [ab/uh]