Presiden Joko Widodo mengajak berbagai lapisan masyarakat, salah satunya mahasiswa, untuk menjadi relawan COVID-19, dalam mengantisipasi lonjakan kasus virus corona yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.
“Saya ingin mengajak kepada para mahasiswa, para pemuda-pemudi, kepada ibu-ibu PKK, kepada kader-kader Posyandu untuk bersama-sama bahu-membahu bergotong-royong menjadi sukarelawan, menjadi relawan dalam penanganan pandemi COVID-19 ini,” ujarnya dalam peresmian Rumah Sakit Darurat Wisma Haji di Jakarta, Jumat (9/7).
Jokowi mengatakan sejak penanganan pandemi pada Maret 2020, seluruh tenaga kesehatan, aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri, sudah bekerja keras setiap waktu. Maka dari itu dengan adanya bantuan relawan dari berbagai komunitas masyarakat ini akan sangat berguna dalam upaya menekan perebakan wabah virus corona.
“Dokter, tenaga kesehatan, ASN, TNI dan Polri sudah bekerja keras pagi, siang, malam, sejak bulan Maret 2020 yang lalu sampai saat ini. Dan saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tapi akan lebih bagus lagi apabila ada tambahan relawan-relawan dari seluruh komponen masyarakat sehingga penanganan COVID-19 ini bisa kita tangani dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Tanggapan Mahasiswa
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Leon Alvinda Putra mengaku belum bisa merespons ajakan Presiden Jokowi. Ia mengatakan belum mengetahui secara jelas terkait jenis relawan COVID-19 apa yang dibutuhkan pemerintah.
BACA JUGA: RS Penuh, Pasien Kesulitan Akses LayananMeski begitu, ia menjelaskan sejak pandemi COVID-19 terjadi mulai Maret 2020 lalu, pihaknya sudah melakukan banyak kegiatan-kegiatan untuk membantu penanganan perebakan wabah virus corona ini.
“Pada prinsipnya BEM UI selalu siap hadir di tengah masyarakat. Hal ini sebenarnya kami dari BEM UI sudah banyak melakukan terkait membantu penanganan pandemi COVID-19 sejak 2020. Misalnya BEM UI 2020 memberikan bantuan sembako kepada masyarakat sekitar UI yang terdampak pandemi COVID-19, kami juga membuat konten edukasi terkait COVID-19, dan membuat kajian yang tahun lalu diaudiensikan langsung ke gugus tugas,” ungkapnya kepada VOA.
Pada tahun ini, BEM UI ujarnya juga melakukan hal yang serupa. Yang terbaru, menurut Leon, pihaknya sedang berkoordinasi dengan rektorat UI untuk melaksanakan program vaksinasi massal COVID-19 bagi kalangan mahasiswa. Selain itu, aliansi BEM UI juga sedang membuat kajian yang berisikan evaluasi dan rekomendasi yang akan ditujukan kepada pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 ini.
Peresmian Rumah Sakit Darurat Wisma Haji
Kasus COVID-19 di Tanah Air memang terus meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir ini seiring dengan menyebarnya varian delta. Guna mengantisipasi hal ini, pemerintah terus menambah tempat tidur di berbagai tempat untuk menampung pasien COVID-19. Sebelumnya pemerintah sudah mengkonversi Rusun Pasar Rumput dan Rusun Nagrak di wilayah DKI Jakarta untuk bisa menampung ribuan pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
Yang terbaru, Jokowi meresmikan operasional Rumah Sakit Wisma Haji, di Pondok Gede, Jakarta Timur , pada Jumat (9/7). Rencananya rumah sakit ini akan menampung pasien COVID-19 yang bergejala sedang hingga berat mulai Sabtu (10/7).
Rumah Sakit Wisma Haji Pondok Gede ini dilengkapi dengan 900 tempat tidur isolasi, 50 tempat tidur perawatan intensif (ICU), dan 40 tempat tidur perawatan ketat (HCU).
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menkes, Menteri PUPR beserta seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dalam waktu lima hari untuk menyiapkan Wisma Haji dikonversi menjadi rumah sakit," ujar Presiden.
"Saya tadi sudah cek ke dalam peralatan rumah sakit, kemudian pergantian AC, kemudian pembangunan lift untuk para pasien, saya lihat semuanya dalam keadaan 99 persen siap sehingga besok pagi rumah sakit wisma haji ini sudah bisa dioperasionalkan,” ungkap Jokowi. [gi/ah]