Jokowi dan Prabowo Berseteru soal Kesetaraan Gender 

Para kandidat bersalaman seusai debat perdana hari Kamis malam (17/1) di Jakarta.

Joko Widodo dan Prabowo Subianto berseteru soal kesetaraan gender pada debat pilpres pertama. di Jakarta hari Kamis malam (17/1).

Pasangan calon presiden nomor urut 01 menyerang visi misi lawan politiknya Prabowo Subianto soal kesetaraan gender dalam debat pilpres pertama yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Menurut Jokowi, visi misi Gerindra tentang keadilan gender tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Sebab, kata dia, posisi-posisi strategis dalam Partai Gerindra diisi oleh laki-laki.

"Akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan. Tapi saya melihat dalam struktur pengurusan partai yang bapak pimpin, jabatan-jabatan strategis seperti ketua umum, ketua dewan pembina, ketua dewan penasihat, ketua dewan pakar, ketua harian, wakil ketua harian, sekjen, bendahara, semuanya laki-laki. Bagaimana menjawab inkonsistensi ini?" tanya Jokowi dalam debat pilpres di Jakarta, Kamis (17/1).

Menjawab itu, Prabowo Subianto tidak membantah bahwa Partai Gerindra belum setara gender. Ia beralasan Partai Gerindra merupakan partai yang baru berusia 10 tahun. Sehingga kata dia, posisi pengurus diisi oleh orang-orang yang pertama muncul dan bersedia menjadi pengurus.

"Bener yang Bapak sebut. Tapi yang di eselon-eselon, contoh wakil ketua umum kita punya ibu Rahmawati Soekarnoputri, beliau bertanggung jawab untuk ideologi. Kita juga punya beberapa wakil ketua umum lainnya. Dan kita punya sayap partai yang namanya Perempuan Indonesia Raya," jawab Prabowo.

BACA JUGA: Berantas Korupsi, Prabowo-Sandi Janji akan Naikkan Gaji ASN

Selain itu, Prabowo mengklaim Partai Gerindra telah memenuhi syarat keterwakilan perempuan dalam susunan calon anggota legislatif yang telah mencapai hampir 40 persen. Selain itu, ia juga mengklaim sebagian besar pendukung Prabowo-Sandi adalah kaum perempuan yang disebutnya sebagai Emak-emak.

Mendengar jawaban tersebut, Jokowi kemudian membandingkan dirinya dengan Prabowo ketika menyusun kabinet. Jokowi mengatakan 9 dari menteri yang dipilihnya merupakan perempuan.

"Menteri Keuangan, kemudian Menteri LHK, kemudian menteri berani dan nekad Menteri Kelautan dan Perikanan. Dan saya juga pernah membentuk pansel KPK terdiri dari 9 orang yang semuanya perempuan. Dan mereka bisa memilih komisioner yang paling baik," tambah Jokowi.

Your browser doesn’t support HTML5

Jokowi dan Prabowo Berseteru soal Kesetaraan Gender

Selepas itu, Prabowo kemudian menanggapi kembali jawaban Jokowi. Menurut Prabowo, beberapa dari 9 menteri perempuan yang dicontohkan Jokowi justru merugikan masyarakat. Namun, Prabowo tidak menjelaskan menteri siapa yang merugikan rakyat tersebut.

"Menurut saya, kita jangan permasalahkan orang demi orang. Yang kita permasalahkan adalah kebijakan-kebijakan yang dia hasilkan. Kalau masalah gender, oke kita cari, kita bisa hitung jumlah. Tapi kalau kita bilang output kita bisa berdebat lebih lama lagi. Jangan hanya perempuan diangkat terus kita bangga, harus perempuan tapi juga cakap dan pro rakyat," [Ab/em]