Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan pihaknya akan segera menyiapkan blue print (cetak biru) sepak bola Indonesia. Hal tersebut, katanya, sesuai dengan arahan dan permintaan dari Presiden Joko Widodo.
Erick menjelaskan, Jokowi menyampaikan harapannya bahwa sepak bola Indonesia akan bertransformasi ke arah yang lebih baik. Indonesia bahkan, tutur Erick, diharapkan bisa menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola dunia pada tahun 2040.
“Artinya apa, tentu kita harus punya blue print menuju 2040. Apakah itu di program, apakah itu di infrastruktur, apakah itu juga tentu mendorong daripada percepatan timnas ataupun pembinaan secara menyeluruh. Jadi ini konteks ke situ, karena tentu kalau blue print, tidak ada ujungnya, ya hanya blue print. Dan kalau blue print ini ada tujuan besar, saya yakin siappun pemerintahnya, siapapun menterinya, siapapun ketua PSSI-nya, kita punya tujuan yang sama, mengibarkan bendera merah putih di musim kompetisi, atau jelas kompetisi tertinggi di dunia yaitu bagaimana kita bisa menjadi tuan rumah. Jadi itu yang kita upayakan,” ungkap Erick.
Erick berharap, pihaknya bersama pengurus bisa segera membuat dan menyusun blue print dunia persepakbolan Indonesia untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Namun, ia belum bisa memastikan, kapan akan mulai menyusun hal tersebut.
Dalam kesempatan ini, Erick kembali menegaskan bahwa posisinya sebagai Ketua PSSI sewaktu menjabat Menteri BUMN tidak berarti pemerintah akan mengintervensi sepak bola Indonesia. Menurutnya, yang ada saat ini adalah upaya kerja sama semua pihak yang menginginkan masa depan yang lebih baik bagi sepak bola Indonesia.
“Kalau intervensi itu memaksakan kehendak pemerintah contohnya misalnya kepengurusan ini semua wakil pemerintah, kepengurusan ini dipaksakan tidak sesuai statuta, tidak. Ini kolaborasi antara komunitas, kami yang memang pencinta olah raga. Dan track record saya sendiri kalau di sepak bola ya bismillah bukan orang baru, dan kecintaan saya di olah raga juga tidak perlu dipertanyakan lagi. Artinya ini bukan intervensi tapi kerja sama. Kalau ini intervensi saya rasa, kemarin habis saya di pilih FIFA langsung nge-banned.” tuturnya.
Menpora Mundur, Fokus di PSSI
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali menyatakan ia akan mundur dari jabatannya sebagai menpora untuk bisa fokus sebagai wakil ketua umum PSSI.
“Tadi saya secara pribadi sudah melapor kepada Bapak Presiden, dan tentu beliau juga sudah mengetahui tentang saya terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI, dan beliau menyerahkan kepada saya. Karena saya menyampaikan kepada teman-teman saya harus memilih, dan saya sampaikan kepada Bapak Presiden, saya akan fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola menjadi pengurus PSSI dan itu dipahami oleh beliau,” tegas Zainudin.
Perlu Pembuktian
Pengamat Sepak Bola Rais Adnan mengungkapkan 50 persen jajaran pengurus PSSI diwarnai wajah baru. Ia mengatakan gebrakan awal yang dilakukan oleh Erick Thohir memunculkan harapan baru bahwa masa depan dunia sepak bola Indonesia akan lebih baik. Meski begitu, katanya, waktu yang akan menjawab seberapa serius pengurus PSSI yang baru dalam membenahi sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Piala Dunia U20 di Indonesia, Menjaga Reputasi dan Semangat Inspirasi“Ini kan masih gebrakan awal, masih perlu pembuktian lebih lanjut untuk memberikan fakta dan pembuktian yang benar-benar real untuk sepak bola kita. Tapi setidaknya dalam beberapa hari terakhir sudah terlihat apa saja yang ingin dibenahi lebih dulu. Misal, kemarin Pak Erick bilang ingin memberantas mafia sepak bola sebenarnya kan ini isu lama, dan terkadang mafia bola ini dalam tanda kutip seperti kentut, ada tapi tidak terlihat, dan itu agak susah untuk dicarinya. Nah sekarang saatnya memberikan pembuktian kerja sama dengan Polri apakah itu memang benar-benar bisa diberantas, hingga sampai ke yang benar-benar bandar besarnya bisa ditangkap. Tidak hanya di level kroco-kroco nya saja,” ungkapnya kepada VOA.
BACA JUGA: Jadi Ketua PSSI, Erick Thohir Janji Libatkan Perempuan dan Anak MudaIa juga mengapresiasi mundurnya Zainuddin Amali dari jabatannya sebagai menpora. Menurutnya langkah tersebut akan menghilangkan konflik kepentingan, karena seorang menpora merupakan kepala pembinaan bagi seluruh cabang olahrga di Indonesia. Apabila Zainuddin tetap menjabat sebagai menpora sewaktu menjabat wakil ketua umum PSSI, bukan tidak mungkin akan muncul anggapan menganakemaskan sepak bola.
Selain membenahi organisasi, kata Rais, PSSI harus memperbaiki iklim kompetisi. Ia menganggao iklim kompetisi sepak bola di tanah air saat ini sangat tidak kondusif.
Your browser doesn’t support HTML5
“Yang harus dipastikan terutama adalah jadwal. Jangan sampai mengubah-ngubah regulasi yang sudah dibuat dan disepakati. Seperti yang terjadi saat ini, liga 2 dan liga 3 diberhentikan karena mengikuti klub-klub yang sudah tidak sanggup atau operatornya tidak sanggup dalam hal finansial. Kalau berdasarkan regulasi seharusnya klub-klub yang tidak sanggup ya sudah digredasikan atau disingkirkan, dikasih sanksi, yang lain yang sanggup, lanjutkan saja kompetisi. Ini yang kerap terjadi dalam sepak bola Indonesia hingga akhirnya malah jadi rusak sendiri," tuturnya.
"Yang pasti dari kompetisi harus dibuat kondusif, jadwalnya harus pasti, bagaimana pun caranya bekerja sama dengan Polri, untuk bisa jadwal ini tidak berubah, karena ini terkait dengan iklim industri kompetisi,” imbuh Rais.
Hal lain yang tak kalah penting, menurut Rais, adalah pengembangkan bakat-bakat muda.“Pembinaan sepak bola usia muda, ini juga harus diperhatikan karena ini akan menjadi salah satu fondasi yang harus kuat karena ini bicaranya jangka panjang. Jangan sampai usia muda tidak diperhatikan,” pungkasnya. [gi/ab]