Sesaat sebelum bertolak di Palu, Sulawesi Tengah, Presiden Joko Widodo memimpin doa bersama di Stadion R. Maladi, Sriwedari Solo, Minggu siang (30/9).
“Para relawan pendukung pencapresan saya merencanakan untuk menggelar jalan sehat di Solo ini. Tetapi saya sampaikan, sudahlah jalan sehatnya dibatalkan saja karena saudara-saudara kita di Palu, Donggala, dan Sigi dang tertimpa bencana alam yang besar, tsunami dan gempa bumi,” kata Presiden Joko Widodo.
“Kemudian sudara kita di Lombok juga masih berduka karena mengalami bencana alam sebelumnya, Mereka sedang mendapat cobaan besar, ujian hidup. Kita doakan saudara kita dan menggalang dana bantuan,” ujar Presiden Jokowi menambahkan.
Jokowi mengatakan status bencana baru bisa ditentukan setelah mencek lokasi bencana di Sulawesi.
"Saya lihat dulu bagaimana di lapangan, penanganannya, korban, maupun kerusakan infrastrukturnya,” kata Jokowi.
“Setiap menit, setiap jam, saya ikuti terus perkembangan penanganan di lokasi bencana tsunami dan gempa itu. Makanya, saya lihat kondisi di lapangan dulu secara langsung di Sigi, Donggala, Palu dan sekitarnya. Baru nanti bisa kita jelaskan langkah berikutnya,” ujarnya.
Doa bersama yang dilangsungkan oleh relawan dan pendukung Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang ini dihadiri oleh lebih dari lima ribu orang.
BACA JUGA: Warga Parigi Moutong Berharap Listrik dan Komunikasi Segera PulihJuru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan capres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin, Aria Bima, secara terang-terangan mengatakan kegiatan ini memang bentuk kampanye. Selain doa bersama, acara ini juga menggalang dana untuk disumbangkan kepada korban bencana dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Aksi kami ini doa dalam rangka berkabung pada saudara-saudara kita yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami ini dimana peserta adalah kawan-kawan kita yang memberikan dukungan politiknya pada pasangan capres nomor urut 01, Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin,” kata Aria Bima. “Pelaksana acara ini resmi dari Tim Kampanye diikuti seluruh pendukung, dari kader, anggota, simpatisan partai politik pengusung dan seluruh para relawan yang sudah diorganisir.”
Hingga laporan ini disampaikan jumlah korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) lalu, telah mencapai 832 orang. Lebih dari 540 lainnya luka-luka. Sekitar 16.732 orang telah mengungsi di 24 lokasi. [ys/em]