Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum memutuskan apakah ia akan menghadiri KTT para pemimpin Kelompok 20 (G20) bulan ini karena perang berkecamuk di Ukraina, kata Presiden Joko Widodo selaku tuan rumah pertemuan puncak itu dalam sebuah wawancara, Jumat (4/11).
Pertemuan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut telah dibayangi oleh invasi Rusia ke negara tetangganya itu dengan kedua belah pihak terus bertempur di lapangan tanpa perubahan signifikan.
Jokowi mengungkapkan, Putin mengatakan kepadanya melalui telepon pada hari Rabu bahwa kehadirannya pada pertemuan dua hari di Bali itu masih belum jelas.
"Ia (Putin) ingin hadir, tetapi tidak dapat memutuskan saat ini," kata Widodo kepada surat kabar Kompas dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat.
BACA JUGA: Indonesia Belum Dapat Kepastian Soal Putin Hadiri KTT G20Ia mengatakan pada bulan Agustus bahwa Putin telah menerima undangan Jakarta ke KTT pada 15-16 November, meskipun adanya tekanan Barat untuk melarang Moskow menghadiri pertemuan itu dan adanya isolasi internasional yang kian berkembang terhadap Kremlin.
Namun pihak-pihak yang bertikai hingga kini masih terlibat dalam konflik berkepanjangan, yang menurut Kyiv telah menyebabkan 4,5 juta warga Ukraina tanpa listrik selama musim dingin.
Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri yang netral dalam perang Ukraina dan juga telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke pertemuan puncak di mana ia diharapkan untuk berpartisipasi secara virtual. Ukraina bukan anggota kelompok G20.
Zelenskyy mengancam akan memboikot KTT jika Putin hadir.
"Jika pemimpin Federasi Rusia mengambil bagian di dalamnya, Ukraina tidak akan berpartisipasi," katanya dalam konferensi pers Kamis di Kyiv.
Dalam pembicaraan telepon yang dilakukan pada Rabu, Putin dan Widodo juga membahas kesepakatan biji-bijian yang memungkinkan ekspor Ukraina melewati Laut Hitam, kata pemimpin Indonesia itu.
Tanggal pembaruan kesepakatan biji-bijian yang ditengahi oleh PBB dan Turki adalah 19 November, tiga hari setelah KTT G20 berakhir.
Moskow mengatakan belum memutuskan apakah akan setuju untuk memperpanjang kesepakatan itu.
BACA JUGA: KTT G20 Dikhawatirkan Tak Akan Hasilkan Komunike BersamaZelenskyy dan Jokowi mengadakan pembicaraan telepon pada hari Kamis tentang persiapan untuk KTT G20 dan kesepakatan biji-bijian, kata pemimpin Ukraina itu dalam sebuah cuitannya di Twitter.
Indonesia telah menyerukan resolusi damai untuk invasi Rusia selama berbulan-bulan ke Ukraina, dengan Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv dan Moskow sejak pecahnya perang pada bulan Februari.
Presiden Indonesia itu mengatakan 17 pemimpin G20 telah mengukuhkan kehadiran mereka di KTT, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. [ab/uh]