Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sudah melakukan langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus Corona yang awalnya ditemukan di Wuhan, China. Apalagi virus tersebut sudah sampai ke negara yang dekat dengan Indonesia yaitu Singapura.
Meski begitu, ia tetap meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap virus ini.
“Terpenting kita waspada. Hati-hati. Saya sudah perintahkan ke Menkes untuk diawasi secara detil, diawasi. Dan kita kan juga sudah siap mengecek dengan scanner setiap kedatangan dari luar, siapapun yang kita perkirakan kemungkinan besar terjangkit,” ujar Jokowi saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1).
Ditambahkannya, sampai saat ini pun ia belum mendapatkan laporan bahwa ada masyarakat Indonesia yang terkena virus Corona tersebut.
“Tapi sampai sekarang informasi yang saya terima dan moga-moga seterusnya, tidak ada yang terjangkit Corona,” jelasnya.
BACA JUGA: Pneumonia Misterius, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan di Bandara dan PelabuhanSementara itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan belum ada travel warning yang dikeluarkan pemerintah ke negeri tirai bambu itu hingga saat ini.
Ia pun mengatakan kepada Menteri Kesehatan Dr. Terawan tentang pentingnya tindakan pencegahan, agar jangan sampai pemerintah kecolongan akan hal ini.
Terkait WNI yang melakukan perjalanan ke China sebelumnya dan kembali ke Indonesia, ia pun berharap agar tidak ada yang terjangkit virus tersebut.
“Ya itu juga dilema, kalau dipikirkan nanti penyebarannya dan sebagainya. Tapi intinya kan semua dari kita masyarakat Indonesia yang ada di sana, pasti bisa antisipasi dengan baik,” jelas Moeldoko.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, berdasarkan laporan dari Duta Besar China untuk Indonesia terdapat sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di beberapa kota di China. Ia menjelaskan sebanyak 428 orang kuliah di Wuhan, lalu di Beijing terdapat 1280 orang dan di kota Shanghai sebanyak 849 orang.
Dari data tersebut, kata Retno sebanyak 90 persen mahasiswa tersebut sedang pulang ke Indonesia untuk berlibur. Dan sejauh ini, belum ada laporan bahwa ada mahasiswa atau WNI di sana yang terkena virus Corona itu.
“Dari data terakhir bulan Desember 2019, 90 persen mahasiswa yang berada di Wuhan dan sekitarnya saat ini sedang kembali ke Indonesia karena liburan dan mereka akan kembali pada pertengahan bulan Februari dan kita melakukan komunikasi dengan kampus-kampus yang ada di Wuhan dan sekitarnya mengenai kapan kuliah akan dimulai lagi kuliah dan sebagainya. Intinya 90 persen dari mahasiswa kita di Wuhan dan sekitarnya sedang berada di Indonesia, sementara untuk WNI yang non mahasiswa, KBRI terus melakukan kontak juga dengan mereka. Sejauh ini tidak terdapat informasi ada WNI yang terdampak oleh virus tersebut. Itu laporan Dubes per pagi ini pukul 10.14 WIB,” jelas Retno.
BACA JUGA: Belum Ada Vaksin untuk Cegah Virus Corona, Kemenkes Minta Warga WaspadaSampai saat ini, ia belum mengetahui apakah dengan situasi dan kondisi saat ini, 90 persen mahasiswa tersebut apakah akan kembali lagi di China. Pihak KBRI dan pemerintah akan terus berkomunikasi dengan pihak universitas di sana untuk mengambil jalan terbaik.
“Nanti Februari makanya KBRI terus melakukan komunikasi dengan kampus apakah dengan situasi seperti sekarang kemudian kegiatan akademik akan dimulai sebagaimana biasanya atau kemudian ada pengaturan-pengaturan yang berbeda. Itu yang terus dicoba dikomunikasikan oleh kedutaan kita dengan pihak institusi pendidikan disana,” paparnya. [gi/lt]