Presiden Joko Widodo menyatakan telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk ikut menghadiri pertemuan puncak KTT G20 pada November mendatang di Bali. Undangan tersebut disampaikan Jokowi kepada Zelenskyy lewat sambungan telepon pada Kamis (28/4).
Undangan ini bukanlah tanpa alasan. Ia menjelaskan bahwa ajang forum ekonomi global tersebut merupakan katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia yang saat ini sangat bergantung kepada dua hal, yakni pemulihan pandemi COVID-19 dan perang Ukraina.
“Dalam konteks inilah, maka dalam pembicaraan per telepon kemarin (28 April) saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20,” ungkap Jokowi dalam telekonferensi pers di Jakarta, Jumat (29/4), beberapa saat sebelum menerima Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Dalam perbincangan tersebut, Jokowi mengatakan telah memperoleh update mengenai perkembangan situasi terkini di Ukraina, termasuk permintaan bantuan senjata. Namun, Jokowi menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi dan prinsip politik luar negeri Indonesia, negara melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain. Namun, ia memastikan bahwa Indonesia siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Your browser doesn’t support HTML5
“Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan,” katanya.
Di hari yang sama Jokowi juga menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga memberinya informasi situasi terkini, termasuk proses negosiasi. Jokowi menegaskan kembali pentingnya mengakhiri perang sesegera mungkin.
BACA JUGA: Belum Ada Konfirmasi Apakah Zelenskyy Diundang ke KTT G20 di Bali“Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan, dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut. Dalam kesempatan tersebut Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20, dan beliau menyatakan akan hadir,” jelasnya.
Selain berbicara dengan kedua pemimpin negara ini, sebagai pemegang mandat Presiden G20 dalam kurun dua bulan terakhir Jokowi juga telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin – antara lain Kanselir Jerman Olaf, Scholz, PM Jepang Fumio Kishida, PM Kanada Justri Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM Belanda Mark Rutte. Jokowi juga berbincang dengan Sekjen PBB Antonio Guterres mengenai dinamika situasi global termasuk perang Rusia-Ukraina.
BACA JUGA: DPR Desak Presiden Jokowi Berperan Aktif dalam Meredakan Konflik Rusia-UkrainaDi akhir pernyataannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia ingin menyatukan forum G20, dan tidak boleh sama sekali ada perpecahan.
“Sebagai penutup saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” pungkasnya. [gi/em]