JPMorgan Mulai Rombak First Republic dengan Buka Lebih Banyak Cabang

FILE - Kantor pusat JPMorgan Chase & Co. World di New York City, digambarkan 17 April 2019. (Johannes EISELE/AFP)

JPMorgan Chase mulai mempersiapkan diri untuk merombak cabang-cabang yang diakuisinya dari First Republic Bank yang bangkrut seiring dengan perluasan jejak nasionalnya yang kuat.

“Kantor-kantor cabang telah menjadi strategi kemenangan bagi kami untuk membantu meraih lebih banyak pangsa pasar,” kata Jennifer Roberts, CEO Chase Consumer Banking, kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara, seraya menambahkan bahwa dari nasabah yang memiliki simpanan di bank, 75 persen mengunjungi cabang setiap tahunnya.

Pemberi pinjaman terbesar di AS ini memiliki lebih dari 4.800 cabang di 48 negara bagian. Pada akhir tahun ini, JPMorgan kemungkinan akan membuka 167 lokasi, melebihi proyeksi sebelumnya sebanyak 150, kata Roberts.

Saingannya, Bank of America, juga menambah kantor cabang. Pergerakan ini kontras dengan penurunan nasional karena konsumen lebih banyak menggunakan layanan online. Bank-bank AS menutup 123 cabang dan membuka 80 cabang pada bulan Oktober, sehingga jumlah total cabang bank yang aktif pada akhir bulan itu menjadi 77.690, menurut S&P.

JPMorgan menambahkan 84 cabang ketika mengakuisisi First Republic pada bulan Mei, bank terbesar yang bangkrut sejak 2008. Pada bulan Juni, JPMorgan mengumumkan rencana untuk menutup 21 lokasi tersebut.

“Meskipun mungkin ada beberapa konsolidasi jaringan cabang, jumlah cabang baru akan lebih banyak dan akan ada jaringan cabang yang berkembang,” kata Roberts.

JPMorgan membuka cabang terbanyak di AS pada bulan Oktober. Bank itu membuka 22 cabang dan menutup 14 cabang lainnya, menurut S&P. Dalam 12 bulan terakhir, bank itu telah membuka 157 cabang dan menutup 163 cabang. [lt/em]