Jumlah Korban Tewas di Pihak Lebanon dalam Perang Hizbullah-Israel Lampaui 3.000

Sebuah bangunan restoran di Baalbek, Lebanon, tampak hancur akibat serangan Israel dalam foto yang diambil pada 4 November 2024. (Foto: Reuters/Maher Abou Taleb)

Jumlah korban tewas di Lebanon melampaui 3.000 orang pada Senin (4/11), dalam konflik yang berlangsung selama 13 bulan terakhir antara Israel dan kelompok Hizbullah. Mayoritas korban terbunuh sejak permusuhan meningkat secara dramatis pada pertengahan September dan Israel menginvasi Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 13.000 orang mengalami cedera. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di negara kecil itu. Israel mengatakan korban tewas mencakup ratusan anggota Hizbullah. Israel juga berhasil membunuh pemimpin tertinggi kelompok itu, Hassan Nasrallah, dan beberapa komandan senior.

Di pihak Israel, 72 orang tewas oleh serangan drone dan roket Hizbullah, termasuk 30 tentara, menurut kantor perdana menteri.

Sementara itu, penjabat perdana menteri Lebanon, Najib Mikati, menyerukan “tekanan internasional segera” untuk mengakhiri perang dengan Israel, melindungi warga sipil dan tim-tim medis dari serangan, serta warisan budaya negara itu, lapor kantor berita National News Agency, pada Senin. Israel telah melancarkan serangan udara berulang kali terhadap kota-kota kuno seperti Tyre dan Baalbek, yang berisiko merusak situs reruntuhan kuno di sana.

BACA JUGA: Lagi, Israel Klaim Komandan Tinggi Hizbullah Tewas dalam Serangan di Lebanon

Mikati juga telah berdiskusi dengan para duta besar dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat – serta Uni Eropa, mengenai situasi tersebut.

Di negara tetangga, Suriah, kantor berita pemerintah melaporkan serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota, Damaskus, dan mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan kerusakan material namun tidak ada korban. Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang target-target Hizbullah yang merupakan bagian dari markas besar intelijen kelompok itu di Suriah.

Di Gaza, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina pada hari Senin di Beit Lahiya, kota di bagian utara, yang telah kembali mendapat serangan intensif Israel sejak bulan lalu. Israel mengatakan militan Hamas menggalang kembali kekuatan di Gaza utara, dan mereka telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk yang tersisa di sana serta meningkatkan serangan di Jabaliya, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya.

Rumah sakit di daerah itu juga ditembaki dan hanya tiga yang masih berfungsi. [uh/lt]