Badan HAM: Jumlah Migran Tewas di Laut Tengah Melonjak Tahun Ini

  • Lisa Schlein

Migran yang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai Italia dibawa ke pelabuhan Palermo, Sisilia, Italia selatan (14/4).

Badan HAM Internasional mengatakan tahun 2015 merupakan tahun yang paling banyak menimbulkan korban bagi migran yang menyeberangi Laut Tengah.

Dalam tragedi yang paling baru, organisasi HAM Save the Children melaporkan sekitar 400 orang banyak di antaranya anak-anak, meninggal dalam beberapa hari ini ketika menempuh bahaya menyeberangi lautan dari Libya ke Italia.

Bulan April baru lewat separuh, tapi jumlah pengungsi yang diselamatkan dari laut sudah luar biasa banyaknya. Jumlah resmi menunjukkan Penjaga Pantai Italia telah menyelamatkan lebih dari 7.000 imigran antara tanggal 10 sampai 13 April. Organisasi Save the Children mengatakan sekitar 450 di antaranya anak-anak, dan 300 lebih tidak ditemani oleh orang dewasa.

Joel Millman, juru bicara Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan, sampai sekarang sekitar 8.000 orang telah diselamatkan dari laut selama bulan April. Angka-angka ini katanya menunjukkan maraknya penyelundupan imigran pada tahun 2015.

"Kami menghadapi jumlah migrasi yang melampaui seluruh imigran yang datang dari Afrika ke Italia tahun lalu, dengan tingkat kematian lima kali lebih besar. Akhir pekan ini ada lebih dari 500 imigran dari Afrika yang meninggal di Laut Tengah," kata Millman.

Millman mengatakan gelombang migrasi dari Libya ke Italia tahun ini bertambah pada tingkat yang lebih mencemaskan dan menimbulkan banyak korban dibanding tahun sebelumnya. Ia mengatakan semakin banyak imigran yang melarikan diri dari Libya dan menempuh perjalanan yang berbahaya menyeberangi lautan untuk menghindari kekerasan dan kejahatan di negara itu.

"Kami melihat banyak pekerja dari Afrika Barat yang datang ke Libya. Tapi karena sulit mengirim uang ke negara mereka dan karena banyaknya kejahatan di jalan-jalan kota seperti di Tripoli saat ini, mereka takut tidak bisa menyimpan uang dan tidak aman. Jadi mereka mencari cara untuk keluar dari Libya dengan kapal-kapal ini," tambahnya.

Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi mengatakan sekurangnya 3.500 orang tenggelam ketika berupaya menyeberangi Laut Tengah dari Afrika Utara dalam tahun 2014. Badan-badan kemanusiaan Internasional memperkirakan bahwa jumlah kematian yang mencapai rekor akan terlampaui tahun ini. Mereka menghimbau negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan usaha menghentikan angka kematian yang luar biasa ini.