Pegiat sosial di Brazil mengatakan, pandemi virus corona menyebabkan bertambahnya jumlah tunawisma di kota terbesar negara itu, Sao Paulo. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan kesehatan mereka berisiko karena berkerumun dalam antrean panjang untuk mendapatkan pembagian makanan.
Di gereja Sao Miguel Arcanjo, relawan berupaya membantu, tetapi ini adalah upaya kecil untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi penduduk.
Ada 26 ribu tunawisma di kota besar ini, dan setiap hari jumlah mereka terus bertambah. Karena pandemi, banyak orang Brazil kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Satu-satunya pilihan bagi banyak orang adalah hidup di jalanan.
Gereja kecil di pusat kota São Paulo itu menawarkan kelegaan bagi mereka yang paling membutuhkan.
Pastur Julio Lancelotti membagi waktunya antara berdoa dan Misa, serta sebuah proyek yang membantu para tunawisma. Dia mengatakan banyak orang berjalan mencari-cari di Brazil dan setiap hari mereka mendatangi organisasinya.
"Organisasi yang kami tangani punya kesepakatan dengan balai kota, tetapi saat ini seluruh makan pagi berasal dari sumbangan. Bahkan sebelum pintu dibuka, antrean sudah panjang untuk menerima makanan dan produk kebersihan," ujarnya.
Julio Lancelotti menambahkan, “Ada 600 sampai 700 orang per hari. Selama pandemi, hanya dalam satu bulan ada 8.000 tunawisma di sini. Sebelum pandemi hanya setengahnya. Angka itu sangat tinggi." [ps/lt]