Ratusan umat Kristiani mengikuti prosesi Jumat Agung di Kota Tua Yerusalem pada Jumat (29/3), menandai salah satu hari paling suci umat Kristen. Namun, perang di Jalur Gaza membuat jumlah massa lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 30.000 orang telah tewas dalam serangan Israel, yang dilancarkan setelah serangan mendadak oleh para kombatan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.
Sejak itu, banyak warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza tidak dapat memasuki Yerusalem tanpa izin khusus untuk melintasi pos pemeriksaan Israel. Menurut data Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada 2022, terdapat 1.300 umat Kristen di Gaza dan 50.000 di Tepi Barat dan Yerusalem.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF) mengatakan pos pemeriksaan tersebut didirikan untuk menjaga keamanan warga Israel dari terorisme.
Selain umat Kristen Palestina, pembatasan tersebut juga menghalangi umat Islam Palestina untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, karena Jumat Agung bertepatan dengan Jumat ketiga bulan suci Ramadan.
Para pengunjung pria yang berusia di bawah 65 tahun dan wanita di bawah 50 tahun dilarang mengunjungi masjid, Al Jazeera melaporkan.
Selama prosesi pada Jumat, massa sebagian besar terdiri dari umat Kristen Palestina, tetapi juga orang asing dalam ordo Fransiskan. Para jamaah berjalan melalui Jalan Salib, rute yang diyakini telah dilalui Yesus menuju penyalibannya.
Your browser doesn’t support HTML5
Polisi Israel memasang barikade di sepanjang jalan dan mengubah rute bagi para pembeli di kawasan Muslim Kota Tua untuk memberi jalan bagi prosesi tersebut.
Ada 14 stasiun yang bisa dikunjungi umat Kristiani selama prosesi tersebut, yang masing-masing menandai peristiwa yang dialami Yesus saat berjalan menuju penyalibannya. Perhentian terakhir berada di Gereja Makam Suci, tempat Yesus diyakini telah disalib dan dikuburkan. [ft/ah]
Sebagian dari laporan ini berasal dari The Associated Press