Jurnalis Sudan Mulai Mogok untuk Dukung Protes Anti-Bashir

Warga meneriakkan slogan-slogan dalam aksi unjuk rasa di Kordofan, Sudan, 25 Desember 2018. (Foto: dok).

Sekelompok jurnalis Sudan telah memulai aksi mogok untuk mendukung protes menentang pemerintah Presiden Omar al-Bashir.

Aksi mogok tiga hari yang diumumkan, Kamis (27/12) oleh Jaringan Jurnalis Sudan itu, merupakan protes terbaru dari serangkaian demonstrasi yang dimulai di berbagai penjuru negara itu pada 19 Desember. Demonstrasi tersebut dipicu oleh kelangkaan bahan bakar dan bahan makanan yang terus menerus serta harga roti yang meningkat tajam.

Untuk pertama kalinya dalam sepekan, tidak ada demonstrasi baru yang dilaporkan berlangsung di Sudan, Kamis (27/12). Para demonstran berpawai di istana kepresidenan di Khartoum, Selasa (25/12), menuntut pengunduran diri Presiden Bashir.

Bashir mengecam para demonstran yang disebutnya “pengkhianat” dan “orang-orang bayaran,” tetapi ia telah berjanji akan melakukan reformasi ekonomi.

Amnesty International, Selasa (25/12) menyatakan memiliki “laporan-laporan yang kredibel” bahwa pasukan keamanan telah menewaskan 37 demonstran pada pekan lalu, seraya menuduh pemerintah menggunakan “kekuatan mematikan tanpa pandang bulu terhadap para demonstran yang tidak bersenjata.”

Bashir telah memimpin Sudan dengan tangan besi sejak merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 1989. [uh]