Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (15/12) bekerja dari rumahnya di New York setelah juru bicaranya dan beberapa individu lain yang melakukan kontak dengannya terbukti positif mengidap COVID-19.
Ini merupakan yang kedua dalam kurang dari satu minggu di mana PBB mengatakan Guterres berpotensi terpapar virus corona.
Lewat email Rabu malam, juru bicara Stephane Dujarric mengatakan pada wartawan bahwa hasil tes menunjukkan ia positif COVID-19 pada Rabu (15/12) pagi dalam “pengecekan rutin yang dilakukan untuk bekerja.”
BACA JUGA: Sekjen PBB Isolasi Mandiri Setelah Terpapar COVID-19Ia menambahkan bahwa dirinya “sudah divaksinasi penuh dan merima suntikan penguat atau booster” dan mengalami gejala yang sangat ringan.
Dujarric memberikan penjelasan pers harian terakhir pada Selasa (14/12) lalu.
Guterres, yang berusia 72 tahun, juga telah divaksinasi penuh dan menerima suntikan penguat pada 26 November lalu. Ia dijadwalkan memberikan keterangan pada wartawan secara langsung pada Kamis (16/12), tetapi dalam perkembangan terbaru Dujarric mengatakan ia akan memberikan keterangan secara virtual karena Guterres “telah melakukan kontak dengan sejumlah orang yang terbukti positif COVID-19.”
Dujarric mengatakan Guterres “tidak memiliki gejala apapun dan hasil tesnya hari ini terbukti negatif.”
Kasus COVID-19 di New York naik kembali pada bulan ini. Menurut data dari Departemen Kesehatan New York, hampir enam juta warga “The Big Apple” itu telah divaksinasi penuh, atau sekitar 71 persen dari total populasi. Varian Omicron juga telah terdeteksi di kota itu. [em/rs]