Jutaan warga miskin AS tidak memenuhi syarat untuk Program Obamacare, tidak mampu membayar layanan kesehatan bersubsidi ini, atau bahkan masih bingung dengan sistem kompleks program baru ini.
Jumlah pasien yang mengunjungi klinik mobil Mission of Mercy di Frederick, Maryland dekat Washington DC tidak berkurang. Mission of Mercy menyediakan layanan medis gratis yang didanai dengan donasi swasta. Kelompok itu melakukan perjalanan di seluruh kawasan itu dan merawat siapapun yang membutuhkan.
Dr. Michael Sullivan mengatakan mereka melayani warga miskin yang tidak terjangkau Obamacare. “Bagi wilayah yang tidak memiliki entitas kesehatan, ada organisasi lain yang melakukan mirip layakan kami, berupaya membantu orang-orang yang tidak terjangkau sistem itu. Saya tidak tahu bagaimana nasib mereka kalau mereka terdesak, selain mendatangi UGD untuk mendapatkan tindakan medis yang cepat,” katanya.
Tujuan UU Layanan Kesehatan Terjangkau adalah menurunkan biaya perawatan kesehatan dan membuatnya lebih mudah diakses. Bagi warga miskin, UU itu memberikan perawatan kesehatan gratis yang dibiayai pemerintah dan disalurkan lewat program Medicaid atau subsidi berbasis penghasilan untuk membeli asuransi kesehatan swasta.
Tapi kebanyakan pasien yang ditangani "Mission of Mercy", asuransi yang ditawarkan UU Layanan Kesehatan Terjangkau ternyata tidak terjangkau. Stevatte Bryant kehilangan pekerjaan dan asuransinya, tetapi karena suaminya menerima tunjangan bagi difabel, Bryant tidak memenuhi syarat untuk memperoleh Medicaid. Asuransi paling murah yang dia temukan biayanya 300 dolar per bulan dan dia tidak mampu menanggung biaya sebesar itu.
“Sebelumnya, saya selalu memiliki asuransi. Pekerjaan saya bagus. Sayangnya baru-baru ini saya kurang beruntung. Dan saya memberanikan diri untuk datang kemari, karena saya tidak punya uang,” kata Stevatte Bryant, warga Frederick, negara bagian Maryland.
Dr. Sullivan mengatakan dengan asuransi sekalipun, biaya kunjungan ke UGD Rumah Sakit untuk mengobati sakit punggung Bryant bisa mendekati seribu dolar. “Mereka akan di X-ray meskipun hal itu tidak perlu. Dan mereka kemudian diberitahu mereka tidak akan menerima tindak lanjut medis di UGD. Mereka dianjutkan menemui dokter ortopedi. Tetapi sewaktu mereka hendak menemui dokter ortopedi, mereka tidak dilayani sebelum membayar uang muka,” jelas Dr. Michael Sullivan.
Pasien-pasien lain di tempat ini adalah imigran tak terdokumentasi yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Bianca Aleman dari El Salvador adalah penduduk yang sah tetapi dia melewati tenggat pendaftaran Obamacare karena katanya prosesnya terlalu rumit untuk dirinya. “Saya tidak memiliki informasi. Karena itu saya tidak mendaftarkan. Lalu saya kemari. Mereka memberi saya informasi lebih banyak tentang Obamacare, jadi saya akan mendaftar tahun depan,” katanya.
Petugas Mission of Mercy mengatakan mereka memperluas layanan untuk merawat jutaan orang yang tidak mampu menanggung biaya kesehatan yang sangat tinggi di AS.
Dr. Michael Sullivan mengatakan mereka melayani warga miskin yang tidak terjangkau Obamacare. “Bagi wilayah yang tidak memiliki entitas kesehatan, ada organisasi lain yang melakukan mirip layakan kami, berupaya membantu orang-orang yang tidak terjangkau sistem itu. Saya tidak tahu bagaimana nasib mereka kalau mereka terdesak, selain mendatangi UGD untuk mendapatkan tindakan medis yang cepat,” katanya.
Tujuan UU Layanan Kesehatan Terjangkau adalah menurunkan biaya perawatan kesehatan dan membuatnya lebih mudah diakses. Bagi warga miskin, UU itu memberikan perawatan kesehatan gratis yang dibiayai pemerintah dan disalurkan lewat program Medicaid atau subsidi berbasis penghasilan untuk membeli asuransi kesehatan swasta.
Your browser doesn’t support HTML5
Tapi kebanyakan pasien yang ditangani "Mission of Mercy", asuransi yang ditawarkan UU Layanan Kesehatan Terjangkau ternyata tidak terjangkau. Stevatte Bryant kehilangan pekerjaan dan asuransinya, tetapi karena suaminya menerima tunjangan bagi difabel, Bryant tidak memenuhi syarat untuk memperoleh Medicaid. Asuransi paling murah yang dia temukan biayanya 300 dolar per bulan dan dia tidak mampu menanggung biaya sebesar itu.
“Sebelumnya, saya selalu memiliki asuransi. Pekerjaan saya bagus. Sayangnya baru-baru ini saya kurang beruntung. Dan saya memberanikan diri untuk datang kemari, karena saya tidak punya uang,” kata Stevatte Bryant, warga Frederick, negara bagian Maryland.
Dr. Sullivan mengatakan dengan asuransi sekalipun, biaya kunjungan ke UGD Rumah Sakit untuk mengobati sakit punggung Bryant bisa mendekati seribu dolar. “Mereka akan di X-ray meskipun hal itu tidak perlu. Dan mereka kemudian diberitahu mereka tidak akan menerima tindak lanjut medis di UGD. Mereka dianjutkan menemui dokter ortopedi. Tetapi sewaktu mereka hendak menemui dokter ortopedi, mereka tidak dilayani sebelum membayar uang muka,” jelas Dr. Michael Sullivan.
Pasien-pasien lain di tempat ini adalah imigran tak terdokumentasi yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Bianca Aleman dari El Salvador adalah penduduk yang sah tetapi dia melewati tenggat pendaftaran Obamacare karena katanya prosesnya terlalu rumit untuk dirinya. “Saya tidak memiliki informasi. Karena itu saya tidak mendaftarkan. Lalu saya kemari. Mereka memberi saya informasi lebih banyak tentang Obamacare, jadi saya akan mendaftar tahun depan,” katanya.
Petugas Mission of Mercy mengatakan mereka memperluas layanan untuk merawat jutaan orang yang tidak mampu menanggung biaya kesehatan yang sangat tinggi di AS.