Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, mulai menyebar ke provinsi tetangga yakni Sumatera Utara (Sumut). Akibatnya, kualitas udara di Sumut mengalami penurunan. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan bahkan mengatakan kualitas udara di Medan, dan sekitarnya mengarah ke kondisi tidak sehat.
"Hasil dari pemantauan kami alat konsentrasi polusi partikulat (pm10) yang ada di stasiun klimatologi Deli Serdang itu memang kondisi konsentrasinya sudah di atas 100, antara 150 hingga 160 mikrogram/m3. Kondisinya (udara) sudah mengarah ke tidak sehat," kata Edison kepada VOA, Senin (23/9).
Lanjut Edison, kabut asap telah menyelimuti wilayah Sumut selama sepekan. Kabut asap terlebih dahulu menyelimuti daerah bagian selatan Sumut yang berbatasan dengan Riau. Akibatnya, jarak pandang di Sumut mengalami penurunan, BMKG menyebut wilayah yang berada di pantai barat Sumatera seperti Nias juga diselimuti kabut asap dari Riau.
Your browser doesn’t support HTML5
"Hampir sebagian besar wilayah Sumut sedang diselimuti kabut asap. Mulai dari Medan, Aek Godang, Sibolga, bahkan Nias tadi pagi sempat menurun jarak pandangnya tapi siang hari sudah kembali normal," sebut Edison.
Kabut asap bukan hanya membuat kualitas udara menurun, tapi juga membuat sejumlah penerbangan di bandara-bandara yang ada di Sumut mengalami gangguan. Bahkan ada lima penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, yang dibatalkan lantaran jarak pandang hanya berkisar antara 1.200 hingga 1.500 meter.
BACA JUGA: Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan di Indonesia Kini Capai FilipinaManager of Branch Communication and Legal Bandara Kulanamu, Wisnu Budi Setianto mengatakan kelima penerbangan yang dibatalkan itu dari maskapai Wings Air yang melayani rute Kualanamu-Silangit-Kualanamu. Lalu, Kualanamu-Rembele, Takengon, Aceh-Kualanamu. Kemudian, Kualanamu-Aek Godang-Kualanamu. Terakhir, penerbangan Kualanamu-Ferdinan Lumban Tobing, Pinang Sori, Tapanuli Tengah-Kualanamu dan Kualanamu-Pinang Kampai, Dumai-Kualanamu.
"Masalah jarak pandang ke bandara tujuan, sehingga tidak dapat diberangkatkan dan dibatalkan. Tapi di Bandara Kualanamu sejauh ini take off dan landing posisinya masih aman," tutur Wisnu.
Kabut asap yang telah menyelimuti wilayah Sumut membuat sebagian masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat di 10 kabupaten/kota sejak pekan lalu. Wilayah Medan dan sekitarnya diprediksi masih akan terus diselimuti kabut asap hingga tiga hari ke depan.
"Masker terus dibagikan hingga hari ini karena di Medan juga kabut asap sudah tebal. Kalau keluar rumah pakai masker," ucapnya saat dihubungi VOA.
Sebelumnya, kabut asap juga telah membuat para siswa sekolah dasar di Kecamatan Kampung Raykat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumut, terpaksa diliburkan. Penutupan empat sekolah dasar tersebut telah berlangsung sejak Kamis (19/9).
"Saya belum cek hari ini apakah masih tutup atau tidak itu sekolah," pungkas Riadil. [aa/uh]