Kabut tebal akibat asap polusi menyelimuti kota Harbin di China timur laut, menyebabkan kemacetan lalu lintas dan memaksa pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dan bandara setempat.
Pejabat-pejabat cuaca China mengatakan bahwa konsentrasi partikel kecil di udara yang dianggap paling berbahaya bagi kesehatan kira-kira 40 kali lebih tinggi daripada tingkat yang aman yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia, menyelimuti kota Harbin di China timur laut, Senin (21/10).
Kantor berita resmi China, Xinhua, mengatakan keadaan darurat tersebut disebabkan oleh hari pertama pemanas dihidupkan di kota itu untuk menghadapi musim dingin.
Polusi akibat laju pembangunan yang pesat dan penggunaan batu bara melanda wilayah yang luas di China, menimbulkan janji-janji dari para pemimpin di negara itu untuk melakukan perbaikan. Pemerintah telah berjanji selama bertahun-tahun untuk menangani masalah polusi tersebut, tetapi tidak banyak membuat kemajuan.
Para pejabat mengatakan hari Senin bahwa kabut asap tebal tersebut diperkirakan akan terus berlanjut selama 24 jam.
Kantor berita resmi China, Xinhua, mengatakan keadaan darurat tersebut disebabkan oleh hari pertama pemanas dihidupkan di kota itu untuk menghadapi musim dingin.
Polusi akibat laju pembangunan yang pesat dan penggunaan batu bara melanda wilayah yang luas di China, menimbulkan janji-janji dari para pemimpin di negara itu untuk melakukan perbaikan. Pemerintah telah berjanji selama bertahun-tahun untuk menangani masalah polusi tersebut, tetapi tidak banyak membuat kemajuan.
Para pejabat mengatakan hari Senin bahwa kabut asap tebal tersebut diperkirakan akan terus berlanjut selama 24 jam.