Pemilihan pendahuluan di negara bagian Georgia yang kacau pada hari Selasa (9/6) membayangi beberapa persaingan penting untuk memilih kandidat dalam pemilu AS November mendatang.
Kekacauan itu terjadi karena kombinasi beberapa hal: seperangkat mesin-mesin terkomputerisasi baru yang tidak berfungsi atau tidak tiba tepat waktu di TPS-TPS, sukarelawan yang tidak mengetahui cara mengoperasikan mesin-mesin tersebut dan kurangnya surat suara sementara, yang menyebabkan pemilih antre panjang selama berjam-jam, bahkan ada yang harus menunggu hingga tengah malam. Banyak pemilih yang akhirnya menyerah dan pergi.
Pandemi virus corona juga merupakan faktor lain penyebab kekacauan itu, dengan sekurang-kurangnya 12 juta pemilih memberikan suara melalui surat dan bukannya berdiri di luar menunggu giliran dan berisiko terjangkit virus itu. Pandemi juga menyebabkan kurangnya sukarelawan, mendorong pejabat setempat mengurangi lokasi-lokasi TPS.
Masalah ini dilaporkan terjadi di berbagai penjuru negara bagian tersebut, tetapi yang paling jelas terjadi di Kabupaten Fulton, di mana ibu kota, Atlanta, berlokasi, dan kabupaten tetangganya, DeKalb. Kedua daerah itu adalah kubu partai Demokrat, dengan penduduk kulit hitam yang dominan.
Negara bagian lainnya yang mengadakan pemilihan pendahuluan pada hari Selasa adalah Nevada, South Carolina, North Dakota dan West Virginia. Banyak di antara negara bagian tersebut yang juga mengirimkan surat suara melalui pos bagi pemilih yang ingin terhindar dari tertular Covid-19. [uh/ab]