Dick dan Jeannie Adey telah menikah selama 53 tahun. Tetapi lima tahun terakhir ini merupakan tahun-tahun yang paling sulit, setelah Jeannie, yang kini berusia 71, didiagnosis dengan demensia. Ia mengatakan, "Saya menangis berhari-hari, dan tak seorang pun yang dapat memahami saya, dan saya tidak dapat mengingat siapapun, saya tidak dapat melakukan apa-apa.”
Dick sang suami harus menjadi perawat penuh waktu bagi istrinya. Ia menjelaskan, "Mayoritas besar kami di sini yang bersama dengan mitra kami adalah perawat penuh, 24 jam sehari tujuh hari seminggu, dan ini bukan pekerjaan yang mudah. Tetapi kami tidak akan mengubahnya untuk apapun.”
Pasangan ini telah menemukan persahabatan dan bantuan di kafe demensia, sebuah kelompok pendukung di kota Noosa, Queensland, yang mendorong terjalinnya hubungan dan tertawa bersama sambil minum secangkir teh atau kopi.
Dick mengatakan bahwa mereka baru tahu ada begitu banyak kesamaan dengan apa yang terjadi pada para pengunjung lain di kafe itu. Ini membantu memulihkan rasa humor Jeannie.
Noosacare, perusahaan yang memberi layanan perawatan bagi lansia, beserta sejumlah sukarelawan, membuka kafe itu setiap dua pekan sekali untuk meningkatkan keterlibatan komunitas bagi mereka yang hidup dengan demensia.
CEO NoosaCare Megan D’Elton mengemukakan, "Mereka memiliki lingkungan yang aman untuk berbicara, mengajukan pertanyaan, dan merasa mereka benar-benar aman dalam mengajukan pertanyaan itu karena ini adalah masa yang sangat sulit dalam hidup mereka.”
Dementia Australia menyatakan, tanpa adanya terobosan medis, jumlah orang dengan demensia diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 1,1 juta orang pada tahun 2060.
Your browser doesn’t support HTML5
Para pendukung berharap konsep kafe tersebut akan menyebar ke berbagai penjuru negara bagian itu.
Jeannie mengungkapkan bahwa kehadiran kafe dan kunjungannya ke sana merupakan hal terbaik baginya sejak ia mengalami demensia. [uh/ab]