Kafilah Migran Baru dari Honduras Ingin Menuju AS

Imigran asal Honduras, Selvin Hernández, menggendong anak seorang migran lainnya, saat rombongan mereka berusaha mencapai Amerika Serikat, di El Cinchado, Guatemala, dekat Honduras, Rabu, 15 Januari 2020. (Foto: AP)

Ratusan orang dalam rombongan kafilah migran baru dari Honduras melintasi perbatasan Guatemala pada Rabu (15/1/2020), dengan tujuan mencapai Amerika Serikat.

Saat melarikan diri dari jerat kemiskinan dan kekerasan geng di negaranya untuk menggapai impian hidup di Amerika Serikat, ribuan migran Honduras menghadapi pemerasan, penculikan, dan bahkan pembunuhan. Arus kafilah migran itu membuat gusar Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sekitar 400 pria, perempuan, dan anak-anak berangkat dari kota San Pedro Sula di Honduras utara, Selasa (14/1/2020). Mereka kemudian berkumpul di dekat kota perbatasan Corinto pada hari berikutnya, Rabu (15/1/2020).

Rombongan itu menolak untuk mendaftarkan diri dengan layanan imigrasi dan memaksa melewati pos polisi perbatasan untuk masuk ke wilayah Guatemala.

"Tidak ada pekerjaan di sini, pemerintah Honduras tidak mengurus kami," kata warga Honduras berusia 26 tahun, Antony Gomez kepada kantor berita AFP.

Migran lain yang tiba kemudian dalam kelompok-kelompok kecil, dihentikan sementara di perbatasan. Polisi mengizinkan beberapa dari mereka, meskipun keluarga dengan anak kecil dilarang untuk melintasi perbatasan.

Hampir 1.000 orang telah berkumpul di kota San Pedro Sula, Honduras, pada malam sebelumnya, kata seorang aktivis HAM kepada AFP. [ps/pp]