Kali Pertama, Australia Tunjuk Utusan Antisemitisme

FILE - Para pengunjuk rasa memegang plakat saat unjuk rasa menentang antisemitisme di Sydney, 18 Februari 2024. (Bianca De Marchi/Gambar AAP via AP)

Australia, Selasa (9/7) menunjuk utusan antisemitisme pertamanya sebagai tanggapan terhadap meningkatnya serangan terhadap komunitas Yahudi. 

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan utusan antisemitisme pertama di negaranya akan mendorong kohesi sosial dan membantu mengekang peningkatan kekerasan dan pelecehan terhadap komunitas Yahudi Australia sejak dimulainya konflik Israel-Gaza Oktober lalu.

Albanese mengatakan bahwa sebagian besar warga Australia tidak ingin konflik di Timur Tengah membawa kekerasan di tanah air mereka.

Albanese mengatakan kepada wartawan di Sydney pada hari Selasa bahwa kemajuan multibudaya di negaranya harus dilindungi. “Yang jelas kita tidak bisa menganggap enteng hal itu. Yang jelas kita harus terus memperkuat keharmonisan sosial dan itulah inti dari pengumuman mengenai penunjukkan Jillian (Segal) hari ini,” jelasnya.

Utusan antisemitisme yang baru ditunjuk itu adalah Jillian Segal, seorang pengacara di Sydney dan juga seorang eksekutif bisnis. Perempuan yang selama ini tercatat sebagai anggota senior Dewan Eksekutif Yahudi Australia itu akan memegang jabatan tersebut selama tiga tahun.

Segal akan memberikan nasihat kepada pemerintah dan juga mempromosikan pendidikan dan kesadaran antisemitisme.

Your browser doesn’t support HTML5

Kali Pertama, Australia Tunjuk Utusan Antisemitisme

Dia mengatakan pada konferensi pers di Sydney pada hari Selasa bahwa intoleransi seperti itu tidak boleh dibiarkan mengakar. “Ini memicu naluri terburuk dalam diri seseorang. Menyalahkan atau membenci orang lain atas kemalangan hidup. Ini sering kali didasarkan pada informasi yang salah dan rumor yang tidak akurat yang dapat menyebar dari individu ke individu sehingga bisa merusak kehidupan seluruh komunitas dan mengarah pada kekerasan seperti yang telah kita lihat selama ini,” sebutnya.

Namun Dewan Yahudi Australia, yang mengkritik tindakan Israel di Gaza, mengatakan kepada media lokal dalam sebuah pernyataan bahwa Segal adalah seorang “pelobi Israel” dan penunjukannya akan memperburuk perpecahan sosial.

Kelompok-kelompok masyarakat di Australia telah melaporkan adanya peningkatan pelecehan Islamofobia dan antisemitisme di Australia sejak perang Israel di Gaza dimulai lebih dari sembilan bulan lalu.

Polisi Australia saat ini masih terus menyelidiki serangan yang dilakukan sebuah geng bertopeng di kantor seorang anggota parlemen Yahudi-Australia di Melbourne bulan lalu. Jendela-jendela kantor itu dipecahkan, dan api sengaja dikobarkan di sana.

Slogan "Zionisme adalah fasisme" dituliskan dengan cat merah di atas gambar Josh Burns, anggota parlemen yang kantornya diserang.

Perdana Menteri Albanese juga menegaskan kembali bahwa pemerintah juga akan menunjuk utusan khusus untuk Islamofobia. [ab/ka]