Para pengunjung taman di kota New York disuguhi pemandangan yang tidak biasa pada minggu awal September ketika kawanan kambing melahap taman yang rimbun.
Manajer Stuyvesant Cove Park di East River Manhattan menyewa 20 kambing untuk membersihkan gulma dan rumput liar yang menumpuk dan tumbuh merajalela selama musim panas karena pengurangan staf dan pemotongan anggaran akibat pandemi COVID-19.
Para pengunjung taman di kota New York disuguhi pemandangan yang tidak biasa minggu awal September ketika kawanan kambing sedang melahap di taman yang rimbun tersebut.
Kambing-kambing yang lapar itu hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk menyantap semak dan rumput liar di taman tersebut. Taman itu berada hanya beberapa blok dari markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan distrik komersial terbesar di AS, yang tidak memungkinkan bagi hewan ternak itu berada di sekitar lokasi tersebut.
Akan tetapi manajer taman Candace Thompson mengemukakan kambing lebih ramah lingkungan dan efisien dibanding menyewa jasa sejumlah tukang kebun. “Menurut saya mengkompos tanaman dan biomass sebanyak ini, merupakan pekerjaan yang tak terbayangkan. Kambing-kambing ini, dalam hitungan tiga hari, akan melahap semua tanaman semak ini dan kotorannya dijadikan pupuk yang cocok untuk tanaman sehingga dapat dikonsumsi musim semi mendatang.”
Taman seluas dua hektar itu merupakan sebuah "hutan sumber pangan asli" di wilayah tersebut yang menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman yang dapat dimakan.
Your browser doesn’t support HTML5
Setelah kambing-kambing itu makan sampai kenyang, Thompson menjelaskan bahwa lapangan hijau itu akan direhabilitasi untuk musim tanam tahun depan. Beberapa penduduk lokal termasuk Tom Jenkins merasa senang melihat hewan-hewan ternak di taman kota padat penduduk tersebut.
“Sangat menenangkan! Begitu banyak hal terjadi di dunia saat ini. Sangat bagus menikmati dan menyaksikan air, kambing, dan taman hijau,” jelas Tom Jenkins.
Jackie Toscano, warga kota New York menambahkan, “Sangat bagus bagi warga kota untuk mengetahui bahwa ada cara lain yang lebih alami dan dunia menjadi sangat terjangkau dimana banyak hal dapat dilakukan secara lokal juga lebih sehat.” [mg/jm]