Kamboja Penjarakan Pemimpin Kampanye Black Monday

Tep Vanny melambaikan tangannya dari jendela di pengadilan Phnom Penh, 17 Agustus 2016 (Foto: VOA Khmer/Leng Len) ​​​​

Tep Vanny dan Bov Sorphea dikenai tuduhan “menghina PNS” dengan kampanye demonstrasi Black Monday termasuk menghina patung yang dijadikan simbol korupsi dalam sistem peradilan itu.

Menurut kelompok HAM setempat, pengadilan kotamadya Phnom Penh hari Senin menghukum dua aktivis enam hari penjara karena memimpin demonstrasi di kawasan Boeung Kak Lake di ibukota minggu lalu.

Tep Vanny dan Bov Sorphea dikenai tuduhan “menghina PNS” dengan kampanye demonstrasi Black Monday termasuk menghina patung yang dijadikan simbol korupsi dalam sistem peradilan itu.

Black Monday dilancarkan setelah empat pekerja HAM dan seorang petugas pemilu dipenjarakan atas tuduhan-tuduhan suap awal tahun ini pada apa yang disebut para pengecam penumpasan bermotif politik terhadap para pendukung Partai Penyelamat Nasional Kamboja yang beroposisi.

Menurut pernyataan kelompok HAM Lichadi, organisasi non pemerintah yang berkantor di Pnomh Penh, setelah persidangan selama 90 menit itu selesai, hakim Pich Vichea Thor membacakan hukuman itu dan kemudian membungkam pengacara ketika berusaha menanggapi. [my/al]