Kelompok-kelompok masyarakat madani dan pakar anti-korupsi di Kamboja mendesak pemerintahnya untuk membuka penyelidikan mengenai mengapa nama Menteri Kehakiman Ang Vong Vathana disebut dalam Dokumen Panama.
Pejabat pemerintah itu adalah satu-satunya warga Kamboja yang disebut-sebut dalam sekitar 11 juta dokumen yang dibocorkan dari firma hukum Mossack Fonseca yang berkantor di Panama.
Organisasi media dan Konsorsium Wartawan Penyelidik Internasional (ICIJ) minggu lalu mulai merilis rincian kebocoran itu yang memaparkan dunia keuangan di luar negeri, dimana orang-orang kaya dunia menghindari pajak atau penyelidikan atas kondisi keuangan mereka.
ICIJ mengklaim pada situs webnya bahwa Ang Vong Vathana, yang menjabat Menteri Kehakiman sejak 2004, pada tahun 2007 membeli saham senilai US$5.000 pada perusahaan RCD International Limited yang berkantor di Virgin Island, Inggris dan sekarang tidak aktif.
Kementerian Kehakiman dengan segera membantah kebenaran informasi itu tapi para pengamat mengatakan penyelidikan penuh diperlukan untuk menenangkan kecurigaan masyarakat.
Preap Kol, direktur eksekutif Transparency International Cambodia, hari Jumat lalu mengatakan kepada VOA bahwa melancarkan penyelidikan akan menunjukkan pemerintah yang “bersih”. [my/al]