Kamboja Vaksinasi Usia 3-4 untuk Perangi Wabah Omicron

Seorang anak laki-laki, yang digendong ayahnya, bereaksi saat menerima dosis kedua vaksin COVID-19 Sinovac di pusat kesehatan Krang Thnung di luar Phnom Penh, Kamboja, Senin, 15 November 2021. (Foto: AP)

Kamboja mulai memvaksinasi anak-anak berusia 3 dan 4 tahun dengan vaksin buatan China, Sinovac, Rabu (23/2), setelah mendapati banyak anak kecil terinfeksi COVID-19.

Perdana Menteri Hun Sen mengimbau para orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka sesegera mungkin dan mengatakan lima dari 21 cucunya dan salah satu putrinya telah dites positif tertular varian omicron.

''Untuk mengatasi COVID-19 tidak hanya bergantung pada pemerintah atau Kementerian Kesehatan, tetapi membutuhkan partisipasi semua orang,'' kata Hun Sen pada upacara peletakan batu pertama fasilitas pengolahan air limbah di pinggiran Ibu Kota Phnom Penh.

BACA JUGA: Kamboja Mulai Berikan Booster Kedua COVID-19

Ia telah mendukung rencana vaksinasi untuk anak-anak yang lebih muda pekan lalu setelah para pejabat kesehatan menemukan setidaknya 25% dari infeksi yang baru dilaporkan melibatkan anak-anak di bawah 5 tahun.

Setelah memvaksinasi orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua, Kamboja menyetujui vaksinasi untuk usia 6-11 pada September tahun lalu sebagai bagian dari pembukaan kembali sekolah-sekolah. Pada bulan November, vaksinasi untuk anak berusia 5 tahun telah disetujui.

Lebih dari 80% dari hampir 17 juta orang Kamboja telah menerima setidaknya dua dosis vaksin. Vaksin Sinovac dan Sinopharm dari China digunakan untuk program itu.

Seorang gadis cilik menerima dosis vaksin Sinovac di sebuah pusat kesehatan di Phnom Penh pada 1 November 2021, saat Kamboja mulai memvaksinasi anak-anak dari usia lima tahun ke atas. (Foto: AFP/Tang Chhin)

Peningkatan tajam baru-baru ini dalam jumlah kasus telah mendorong beberapa warga di Phnom Penh untuk berebut membeli obat antivirus untuk mengobati penyakit mereka atau bersiap untuk kemungkinan tertular virus.

Mereka membeli Molnupiravir -- pil yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck --yang disahkan oleh Kementerian Kesehatan November lalu untuk pengobatan rumahan bagi kasus ringan hingga sedang. Kamboja telah membeli 4 juta pil itu, jumlah yang sesuai untuk pengobatan 10.000 orang.

Kementerian Kesehatan Kamboja, Rabu, melaporkan 558 kasus COVID-19 baru dan satu kematian terkait, sehingga negara itu mencatat 128.133 kasus dan 3.023 kematian sejak pandemi dimulai. [ab/uh]