Kamp Pengungsi Idomeni Pertimbangkan Masa Depan di Eropa
Para pengungsi di kamp Idomeni menghangatkan diri dengan membakar selimut tua. (VOA/Jamie Dettmer)
Para pengungsi di kamp Idomeni membahas langkah mereka berikutnya, apa cara terbaik untuk masuk ke dalam Uni Eropa. (VOA/Jamie Dettmer)
Seorang ibu asal Suriah menegur anaknya agar tidak bermain terlalu dekat dengan api unggun. (VOA/Jamie Dettmer)
Lebih dari setengah pengungsi di kamp Idomeni adalah perempuan atau anak-anak. (VOA/Jamie Dettmer)
Seorang anak perempuan Suriah berjalan melintasi tanah berlumpur. (VOA/Jamie Dettmer)
Anak-anak pengungsi di kamp Idomeni. (VOA/Jamie Dettmer)
Anak-anak pengungsi di kamp Idomeni bermain di rel kereta api. (VOA/Jamie Dettmer)
Dua anak pengungsi di kamp Idomeni. (VOA/Jamie Dettmer)
Pengungsi tinggal dekat rel kereta api tapi tidak pergi ke mana-mana. (VOA/Jamie Dettmer)
Keluarga pengungsi meninggalkan rumah sementara mereka untuk mengantre pembagian makanan. (VOA/Jamie Dettmer)
Seorang ayah dan anak asal Yunani menunggu pembagian makanan untuk para pengungsi Idomeni. (VOA/Jamie Dettmer)
Selain tinggal dalam kemah, keluarga-keluarga Suriah juga tinggal di dalam gerbong kereta api bekas. (VOA/Jamie Dettmer)
Beberapa ratus pengungsi berkemah di sebuah pom bensis 18 kilometer dari kamp Idomeni. (VOA/Jamie Dettmer)