Salah satu kandidat kanselir Jerman pada hari Senin (27/9) mengomentari masalah di Inggris soal kekurangan bahan bakar yang disebabkan oleh kekurangan pengemudi truk. Dia mengatakan masalah itu merupakan konsekuensi dari Brexit dan kondisi kerja yang buruk.
Olaf Scholz, yang partainya, Partai Sosial Demokrat, berada di posisi teratas dalam pemilihan hari Minggu (26/9), mengatakan Jerman telah bekerja keras untuk meyakinkan Inggris agar tidak meninggalkan Uni Eropa, dan bahwa dia berharap Inggris dapat “mengelola masalah yang muncul akibat perpisahan itu.”
Aturan imigrasi pasca-Brexit berarti warga negara Uni Eropa tidak bisa lagi tinggal dan bekerja dengan bebas visa di Inggris, seperti yang bisa mereka lakukan ketika Inggris masih menjadi anggota blok itu.
BACA JUGA: Sosial Demokrat Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu JermanScholz menambahkan bahwa upah dan kondisi kerja yang buruk mungkin juga menjadi akar masalahnya. “Jika orang ingin memutuskan pekerjaan tertentu, mereka ingin tahu apakah itu sesuatu yang sangat baik untuk seumur hidup mereka,” katanya.
Dia menanggapi pertanyaan dari seorang reporter Inggris dalam jumpa pers pascapemilihan di Berlin.
Partai Sosial Demokrat yang dipimpin Scholz dengan tipis mengalahkan partai kanan tengah pimpinan Kanselir Angela Merkel dalam pemilihan parlemen hari Minggu, tetapi apakah dia nantinya menjadi kanselir Jerman tergantung pada hasil pembicaraan koalisi.
Dia mengatakan kepada para wartawan bahwa dia ingin membentuk koalisi pemerintahan baru sebelum Natal jika memungkinkan. [lt/uh]