Kandidat Pro-Demokrasi Hong Kong Diperkirakan Menang Telak

Seorang pendukung pro-demokrasi membuka botol sampanye di luar tempat pemungutan suara untuk merayakan kekalahan kelompok pro-Beijing dalam pemilu dewan lokal di Hong Kong, 25 November 2019.

Para kandidat pro-demokrasi Hong Kong tampaknya akan menang telak dalam pemilihan lokal yang diikuti banyak pemilih. Hal itu menjadi pukulan bagi Beijing.

Hasil pemilu awal pada Senin (25/11) menunjukkan para kandidat pro-demokrasi memenangkan hampir semua kursi yang mereka perebutkan di 18 dewan distrik Hong Kong. Para kandidat pro-demokrasi unggul dengan perolehan 278 dibanding 42 kursi.

Apabila tren ini berlanjut, ini akan menjadi pukulan simbolis bagi pihak-pihak pro-China yang mendominasi hampir semua lapisan politik Hong Kong.

Hasil awal tersebut merupakan bukti dukungan publik terbaru terhadap gerakan pro-demokrasi yang dimulai sejak lima bulan lalu dan kini semakin agresif.

"Warga Hong Kong telah bersuara, keras dan lantang. Masyarakat internasional harus mengakui bahwa, memasuki enam bulan, opini publik TIDAK menentang gerakan," kata mahasiswa aktivis Joshua Wong lewat Twitter.

Pemilihan itu tidak akan mengubah secara signifikan keseimbangan kekuatan dalam sistem politik Hong Kong. Para anggota dewan distrik tidak punya kewenangan untuk mengesahkan rancangan undang-undang (RUU). Mereka lebih banyak menangani isu-isu lokal seperti keluhan suara bising dan lokasi halte bus.

Namun, pemilihan dewan distrik dianggap sebagai salah satu indikator terpecaya mengenai opini publik, mengingat itu adalah satu-satunya pemilihan yang demokratis di Hong Kong. [vm/ft]