Kandidat Wali Kota yang Mantan Pengungsi Asal Somalia Ingin Cetak Sejarah di AS

Nadia Mohamed (Courtesy: Facebook page)

Seorang perempuan keturunan Somalia mengumumkan pencalonan dirinya sebagai kandidat wali kota St. Louis Park, kota di negara bagian Minnesota. Jika terpilih, ia akan menjadi muslim dan keturunan Somalia pertama yang menjabat wali kota di negara bagian itu. 

Nadia Mohamed, anggota Dewan Kota St. Louis Park, Minnesota ingin menjadi wali kota keturunan Somalia pertama dalam sejarah negara bagian itu. Mohamed, 26, datang ke St. Louis Park, di pinggiran barat kota Minneapolis, sebagai pengungsi ketika ia berusia 10 tahun.

Pada tahun 2019, ia mencatat sejarah dengan menjadi anggota pertama di dewan kota itu yang Muslim dan keturunan Somalia. Ia juga anggota dewan paling muda yang pernah terpilih selama ini.

Mohamed mengatakan kecintaannya pada kota itu mendorongnya untuk mencalonkan diri untuk jabatan publik tertinggi di sana. Ia mengemukakan,“Saya cinta kota ini. Saya cinta St. Louis Park. Saya telah tumbuh dengan mencintai setiap bagiannya. Dan menurut saya ini adalah langkah yang alami untuk menuju ke langkah berikutnya, bukan?.”

Menurut Biro Sensus AS, St. Louis Park memiliki populasi sekitar 50 ribu, sebagian besar warga kulit putih. Tetapi warga nonkulit putihnya telah bertambah hampir dua kali lipat sejak sensus 2000 dan kini hampir 20 persen dari populasi.

BACA JUGA: Dua Perempuan Somalia Menangkan Kursi Dewan di Amerika

Mohamed mengatakan ia akan berfokus pada perluasan akses ke perumahan yang harganya terjangkau, mempromosikan kepemilikan rumah untuk warga nonkulit putih, dan memberdayakan bisnis kecil.

Ia menambahkan,“Tingkat kepemilikan rumah di St. Louis Park untuk orang-orang nonkulit putih sangat, sangat rendah. Jadi, saya ingin memastikan bahwa orang-orang dapat memiliki rumah dan membangun kekayaan. Saya juga ingin berfokus pada usaha kecil, memastikan bahwa orang-orang dapat datang ke St. Louis Park, melalui bisnis kecil mereka dan memilikinya.”

Minnesota adalah tempat tinggal komunitas Somalia yang terbesar di AS. Mohamed mengatakan, menjadi wali kota merupakan cara untuk menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin saja terjadi.

“Saya pikir ini artinya siapa pun dapat menjadi apapun. Sejujurnya, saya pikir keterwakilan visual benar-benar penting, bukan? Tetapi kami di sini bukan sekadar untuk mewakili. Kami di sini agar kami dapat melakukan pekerjaan yang baik,” imbuhnya.

Mohamed sekarang ini adalah kandidat tunggal. Pemilihan wali kota dijadwalkan akan berlangsung pada bulan November. [uh/ab]