Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk keras serangan bom api di sebuah sinagoge di Berlin pada hari Rabu (18/10), dengan mengatakan “kami tidak akan pernah menerima jika serangan dilakukan terhadap institusi Yahudi.”
Para penyerang melemparkan dua bom molotov pada Rabu pagi ke sinagoge di pusat ibu kota Jerman itu, kata polisi, sementara insiden anti-Yahudi di negara tersebut meningkat menyusul eskalasi kekerasan di Timur Tengah.
“Orang-orang tak dikenal melemparkan dua bom molotov dari jalan,” tulis komunitas Kahal Adass Jisroel, yang membangun sinagoge itu, di X, yang sebelumnya disebut Twitter.
Puluhan polisi terlihat berada di depan sinagoge itu dan sedang menyelidiki. Seluruh jalan di sebelah gedung di kawasan permukiman Mitte itu ditutup dan diblokir untuk lalu lintas.
Sebuah kelompok Yahudi terkemuka di Jerman mengatakan dua orang terlibat dalam serangan itu, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami semua terkejut dengan serangan teroris ini,” kata Dewan Pusat Yahudi dalam sebuah pernyataan. “Keluarga-keluarga di lingkungan sekitar sinagoge itu terkejut dan gelisah. Kata-kata menjadi perbuatan. Ideologi pemusnahan Hamas terhadap segala sesuatu yang berbau Yahudi juga berdampak di Jerman.”
Kompleks bangunan komunitas Kahal Adass Jisroel di pusat kota Berlin memiliki sinagoge, taman kanak-kanak, sekolah yeshiva, dan pusat komunitas.
Polisi juga mengatakan ada kerusuhan semalam antara imigran Muslim dan polisi di kawasan Neukoelln dan kawasan Kreuzberg dan di Gerbang Brandenburg yang terkenal di Berlin yang menyebabkan beberapa polisi terluka.
Scholz, yang berbicara kepada wartawan selama perjalanan ke Mesir pada hari Rabu (18/10), mengatakan bahwa Jerman tidak akan menerima protes yang disertai kekerasan dan sentimen anti-Yahudi dan bahwa perlindungan terhadap institusi Yahudi akan lebih ditingkatkan.
“Saya secara pribadi merasa marah atas apa yang diteriakkan dan dilakukan oleh sebagian dari mereka, dan saya yakin bahwa warga Jerman memiliki pendapat yang sama dengan saya,” kata Scholz.
“Kami juga bersatu untuk melindungi orang Yahudi di Jerman," tambah kanselir itu.
Menyusul serangan brutal Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang berikutnya di Gaza, polisi meningkatkan keamanan terhadap institusi-institusi Yahudi di Berlin dan di seluruh Jerman. Namun, bendera Israel yang dikibarkan sebagai tanda solidaritas di depan balai kota di seluruh negeri telah dirobohkan dan dibakar. Beberapa bangunan di Berlin tempat tinggal orang Yahudi memasangi lukisan bintang Daud di pintu-pintu dan dinding-dindingnya. [ab/uh]