Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika menutup dua laboratorium yang menangani kuman-kuman pathogen yang sangat menular dan menghentikan sementara pengiriman semua bahan biologis dari berbagai laboratorium yang dijaga ketat sampai masalah keselamatan diatasi.
Tindakan tersebut diambil menyusul beberapa kelalaian yang mengganggu dalam hal keamanan laboratorium. Bulan lalu, lebih dari 80 ilmuwan CDC di tiga laboratorium menghadapi bahaya terpapar anthrax. Lalu, pekan ini, didapati bahwa enam botol virus cacar yang sudah lama terlupakan, ditemukan di sebuah ruang penyimpanan di laboratorium Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan. Terakhir, para pejabat CDC mengumumkan temuan pekan ini bahwa sebuah laboratorium CDC secara tidak sengaja mencemari sampel-sampel flu burung berisiko rendah dengan varian flu burung H5N1 yang sangat berbahaya dan mengirimnya ke sebuah laboratorium pemerintah.
Direktur CDC Tom Frieden mengatakan akan menunjuk direktur keamanan laboratorium yang baru. Pekerja yang diketahui menyalahi prosedur atau tidak melaporkan penyelewengan akan ditindak.
Frieden merilis laporan hari Jumat yang menjelaskan kesalahan yang tidak disengaja dalam menangani anthrax. Laporan itu menyimpulkan bahwa kecil kemungkinannya namun bukan tidak mungkin para staf laboratorium CDC terpapar bakteri mematikan. Namun, Frieden menekankan tidak ada seorangpun, baik anggota masyarakat ataupun staf laboratorium, yang sakit karena insiden itu. Tetapi dia mengatakan “terkejut” karena kesalahan semacam itu dapat terjadi di AS, yang dipercayai mengelola laboratorium yang menangani sebagian kuman yang paling mematikan di dunia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika mengakui adanya masalah kelalaian dalam menangani kuman pathogen yang berbahaya.