Hampir 90 migran yang sedang dalam perjalanan menuju Eropa, tewas ketika kapal mereka terbalik di lepas pantai Mauritania pada awal pekan ini, kata kantor berita resmi dan seorang pejabat setempat pada Kamis (4/7), sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
“Penjaga pantai Mauritania menemukan 89 mayat di kapal nelayan tradisional besar yang terbalik pada Senin (1/7) di pesisir Samudra Atlantik” sekitar empat kilometer dari kota Ndiago di bagian barat daya negara itu, kata kantor berita resmi negara itu.
Penjaga pantai menyelamatkan sembilan orang, termasuk seorang anak perempuan berusia lima tahun, katanya.
BACA JUGA: Pemilu Inggris Beri Harapan Bagi Pemilih Pemula MigranKantor berita tersebut mengutip para penyintas yang mengatakan bahwa kapal itu berlayar dari perbatasan Senegal dan Gambia dengan jumlah penumpang mencapai 170, sehingga jumlah orang hilang saat ini menjadi 72 orang.
Seorang pejabat senior pemerintah daerah yang tidak mau namanya disebut, memberi informasi serupa kepada kantor berita AFP.
lebih dari 5.000 migran telah tewas ketika berusaha mencapai Spanyol melalui jalur laut pada lima bulan pertama tahun ini, menurut lembaga amal Spanyol Caminando Fronteras. Jumlah tersebut setara dengan 33 kematian per hari.
Jumlah korban tewas itu menjadi yang tertinggi sejak lembaga amal tersebut mengumpulkan data sejak 2007, dan kebanyakan dari mereka tewas di rute Atlantik. [ka/jm]