Sebuah kapal riset China dan lima kapal pengawalnya Jumat (26/5) berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, dekat dengan blok-blok gas yang dioperasikan perusahaan Rusia di Laut China Selatan, sehari setelah Vietnam mendesak kapal-kapal itu untuk pergi.
Kapal China Xiang Yang Hong 10 mulai beroperasi di ZEE Vietnam pada 7 Mei. Ini merupakan inkursi paling signifikan sejak 2019, kata Ray Powell, yang memimpin Proyek Myoushu di Laut China Selatan di Universitas Stanford.
Ia mengatakan perilaku China dan reaksi Vietnam merupakan “eskalasi yang mengkhawatirkan.”
China mengklaim sebagian besar perairan Laut China Selatan yang kaya sumber daya, termasuk daerah-daerah yang berada di dalam ZEE Vietnam.
Kebuntuan pada tahun 2019 berlangsung selama tiga bulan lebih dan sebagian besar menarget blok yang ketika itu dioperasikan oleh perusahaan minyak Rusia Rosneft. Kurang dari dua tahun setelah itu, Rosneft menjual aset-asetnya di Laut China Selatan kepada perusahaan milik pemerintah Rusia Zarubezhneft, yang mengoperasikan sebagian ladang minyak di mana sengketa sekarang ini berlangsung.
Dalam beberapa pekan sejak 7 Mei, kapal riset China, sesekali diapit oleh selusin kapal, telah bergerak melalui blok gas 04-03, yang dioperasikan Vietsovpetr, perusahaan patungan antara Zarubezhneft dan PetroVietnam, menurut data pelacak kapal yang dibagikan kepada Reuters oleh South China Sea Chronicle Initiative (SCSCI), sebuah LSM independen.
Kapal itu secara teratur melewati blok 132 dan 131 yang izin pengelolaannya diberikan Vietnam kepada Vietgazprom, perusahaan patungan antara perusahaan raksasa Rusia Gazprom dan PetroVietnam. China telah mengajukan tender untuk mendapatkan lisensi operasi di kedua blok itu.
Ketiga perusahaan itu dan kedutaan besar Rusia di Hanoi tidak segera menanggapi permintaan komentar. [uh/ab]