Kapal Laporkan Serangan Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal kargo Galaxy Leader (kanan), ditangkap oleh Houthi dua hari sebelumnya, mendekati pelabuhan di Laut Merah pada November 2023. (Foto: AFP)

Sebuah kapal dilaporkan terkena serangan rudal di lepas pantai selatan Yaman pada Senin (12/2), ketika transit di Selat Bab al-Mandeb yang strategis, kata sebuah badan keamanan.

Insiden itu terjadi sebelum pukul 04.00 waktu setempat, di daerah di mana pemberontak Houthi berulang kali menarget lalu lintas kapal di Laut Merah dalam beberapa bulan terakhir, kata badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) dalam sebuah laporan.

“Awak kapal dilaporkan selamat dan kapal melanjutkan perjalanan ke pelabuhan singgah berikutnya,” kata UKMTO.

Perusahaan keamanan lainnya, Ambrey, mengatakan kapal curah milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall “menjadi sasaran rudal dalam dua insiden terpisah” dalam waktu 20 menit dan “dilaporkan terkena dan mengalami kerusakan fisik di sisi kanan kapal”.

BACA JUGA: Houthi Tembakkan 6 Rudal Anti-Kapal ke Laut Merah

Kapal itu memiliki tim keamanan swasta bersenjata di dalamnya, kata Ambrey.

Kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari “poros perlawanan” anti-Barat dan anti-Israel yang didukung Iran, telah menargetkan kapal-kapal pengiriman di Laut Merah selama berbulan-bulan, sehingga memicu serangan balasan dari AS dan Inggris.

Houthi mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang telah dihancurkan oleh perang Israel-Hamas sejak Oktober.

BACA JUGA: Kelompok Militan yang Didukung Iran Serang Balik AS

Pemilik grup usaha dan operator kapal curah yang menjadi target serangan pada Senin, secara regular berdagang kargo dengan Iran, “jadi inilah yang dinilai kemungkinan menjadi tujuannya”, kata Ambrey.

“Kelompok pemilik kapal curah itu juga terdaftar di indeks pasar saham AS NASDAQ, yang diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab serangan itu,” katanya.

Serangan Houthi telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk memutar arah di sekitar Afrika bagian selatan untuk menghindari Laut Merah, jalur penting yang biasanya mewakili sekitar 12 persen perdagangan maritim global. [ns/lt]